Jumat, 05 November 2010
Fenomena Alam Halo Matahari
Fenomena alam halo matahari atau matahari yang dilingkari pelangi kembali muncul di Sumatera Barat. Kali ini, fenomena tersebut terlihat di langit Bukittinggi. Pemandangan pelangi yang mengelilingi Matahari tersebut sempat menjadi perhatian warga, sekitar pukul 11.30 WIB.
Pemandangan tersebut sempat mencuri perhatian masyarakat yang berada di sana. Namun, tak sampai menimbulkan kepanikan seperti yang pernah terjadi di Kota Padang pada Kamis, (21/10) lalu.
Sebelumnya, fenomena alam ini pernah terjadi di Padang pada Kamis (21/10). Matahari dikelilingi oleh pelangi secara ilmu geografi dinamakan halo. Hal itu biasa terjadi karena kondisi awan.
Berkaca pada masa lalu (kejadian yang sama dikota Bogor), warga sempat menyebutnya tanda-tanda Gerhana Matahari tapi menurut keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Halo Matahari adalah lingkaran pelangi yang mengelilingi Matahari. Halo juga bisa terjadi di sekitar Bulan pada malam hari. Fenomena halo ini disebabkan pembiasan cahaya Matahari oleh uap air di atmosfer sehingga terlihat seperti pelangi
Proses terbentuknya Halo Matahari sama seperti proses terbentuknya pelangi, hanya dalam hal ini tidak mengandung air, sehingga yang tampak hanya bayangan saja berbentuk cincin. Ketika musim hujan, partikel uap air ada yang naik hingga tinggi sekali di atmosfer. Partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan cahaya matahari. Apabila hal tersebut terjadi saat posisi matahari sedang tegak lurus dengan bumi, maka akan terbentuk lingkaran gelap disekitar matahari. Hal ini disebabkan saat matahari pada posisi tegak lurus terhadap bumi kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih kecil sehingga warna yang terlihat sangat terbatas. Warnanya terlihat gelap karena pandangan ke arah matahari juga terhalang debu.
Berbeda dengan proses terbentuknya pelangi yang sering terjadi di pagi atau sore hari yang membentuk sudut kemiringan. Pada posisi yang miring ini, kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih besar, sehingga warna-warna yang muncul juga lebih lengkap. Jika terjadi pada pagi hari, udara masih dalam keadaan bersih sehingga akan tampak warna kemerahan.
Nah kesimpulannya……………….
Secara Teoristis ini adalah kejadian alam secara wajar dan tidak ada hubungan dengan Gempa Besar yang sempat dikabarkan 8,9 SR kemaren, mendingan sekarang bertobat aja sebelum semuanya terlambat karna ajal pasti akan menjemput kita smua ya nggak?
Wallahu a’lam bishshowab....>>>>
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar