Sabtu, 01 Mei 2010
Apakah kita masih punya rasa....???
Burung betina ini cedera akibat dilanggar kenderaan.. Keadaannya lemah tak bermaya..
Atas rasa kasih & sayang pada pasangannya, Si Jantan berupaya datang membantu sambil menghulurkan makanan pada Si Betina.. Moga dapat mengurangkan derita yang ditanggung pasangannya tapi..,
Si Betina lebih dahulu sampai ajalnya.. Meninggalkan pasangannya sendirian..
Si Jantan menjerit.. Meminta Si Betina agar bangun.. Walau nyata pasangannya itu kini sudah tidak bisa mendengar panggilannyanya lagi..
Bagaikan hilang akal, Si Jantan menjerit dan terus menjerit.. meratap sedih dan menangisi kepergian pasangannya..
Akhirnya, Si Jantan sadar perbuatannya itu sia-sia.. Si Betina kini tetap selamanya pergi meninggalkannya.. Tidak terkira pedih hatinya dan jeritannya..
Siapa kata hewan tiada perasaan? Peristiwa yang direkam ini jelas membuktikan bahwa si burung ini juga punya perasaan kasih sayang. Perasaan yang dianugerah oleh ALLAH kepada semua makhluk. Tapi malangnya manusia hari ini sudah kehilangan perasaan kasih sayang ini. Perumpamaan seperti 'manusia berhati binatang', 'kejam seperti hewan' dan seumpamanya yang merujuk kepada kezaliman mungkin sudah tidak lagi relevan dipakai bila kita mendengar berita anak menyembelih leher bapak dan Kake neneknya serta adik kandungnya, kita mendengar anak menikam ibunya sendiri, kita mendengar bapa menghempas bayi kecilnya ke dinding sehingga pecah kepala. kita mendengar bapa merogol anaknya sendiri, kita mendengar adik menghentakkan kepala abangx karena berebut harta , kita mendengar ustadz berzina dengan pelajarx sendiri, kita mendengar anak lelaki merogol ibu kandungnya, paling akhir seorang bayi lima bulan mati akibat siksaan, termasuk berzina dengan keluarganya sendiri.. Dan yang paling malang mereka semua beragama Islam!! Di mana iman mereka? Apakah Islam mereka hanya sekadar tertulis di KTP saja...?
Semoga peristiwa seperti ini bisa menjadi pengajaran kepada kita semua InsyaAllah.. Marilah kita melihat sesuatu peristiwa itu dengan mata hati. Mungkin di situ akan terbitnya kesadaran yang hakiki....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar