Rabu, 23 November 2011

Tanya dan Jawab..."



1. Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling JAUH dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling BESAR di dunia ?
4. Apa yang paling BERAT di dunia ?
5. Apa yang paling RINGAN di dunia ?
6. Apa yang paling TAJAM di dunia ?

Jawabannya:
------------------------------------------------------------
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al
Ghozali bertanya....

Pertama,
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu BENAR.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI.
Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan
mati (Q.S. Ali Imran 185)

Kedua,
"Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab : "negara Cina, bulan, matahari dan
bintang-bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka berikan itu
adalah BENAR.
Tapi yang paling benar adalah MASA LALU.
Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang
dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Ketiga,
"Apa yang paling besar di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab : "gunung, bumi dan matahari".
Semua jawaban itu BENAR kata Imam Ghozali.
Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah NAFSU (Q.S.
Al-A'Raf 179).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa
kita ke neraka.

Keempat,
"Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab : "besi dan gajah".
Semua jawaban adalah BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah
MEMEGANG AMANAH (Q.S. Al-Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika
Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga
banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang
amanahnya.

Kelima,
"Apa yang paling ringan di dunia ini?"
Ada yang menjawab : "kapas, angin, debu dan daun-daunan".
Semua itu BENAR kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini
adalah MENINGGALKAN SHOLAT.
Gara-gara pekerjaan, kita meninggalkan sholat; gara-gara bermesyuarat, kita
meninggalkan sholat.

Dan pertanyaan keenam adalah,
"Apakah yang paling tajam di dunia ini?"
Murid-muridnya menjawab dengan serentak : "pedang".
BENAR, kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah LIDAH MANUSIA.
Karena melalui lidah, ,manusia selalu menyakiti hati dan melukai perasaan
saudaranya sendiri.

Senin, 21 November 2011

Tak Ada yang Abadi, so..Kenapa Masih Terlena...??



Beberapa hari yang silam ketika sedang berjalan menuju ke suatu tempat, saya kaget dan terhenti sejenak, terhenti oleh keranda yang membawa jenazah keluar dari gang menuju jalan ke suatu tempat pemakaman terakhir, sekedar memberi penghormatan terakhir dan ALLAH memang sedang menunjukan kepada semua manusia yang menyaksikan bahwa suatu hari kita yang saat ini masih dapat menikmati indahnya kehidupan ini,.. masih bisa menikmati makanan yang enak, rumah mewah , kendaraan mewah ber-AC dsb. Akan berada di keranda bertutupkan kain hijau bertuliskan “Innalillahi wa inna illaihi rajiun“, iya keranda yang menuju pemakaman itu suatu hari akan kita kendarai, siap tidak siap, suka tidak suka kematian pasti datang, artinya lagi memang di bumi ini kita hanya singgah, yang namanya singgah pasti tak lama, kalau kelamaan diusir sama yang punya tempat ..

Kemudian saya diam sejenak, mlihat dan merenungi keranda yang lewat didepan motor yang saya kendarai sambil berpikir, jika saya hanya singgah didunia ini, kenapa saya dan banyak sekali manusia yang terpedaya indahnya, tercengang, terlena dengan segala kenikmatan sementara yang disajikan ditempat persinggahan ini, padahal ALLAH memberi menempatkan saya ditempat singgah ini plus diberikan bekal rejeki selama singgah pasti tujuannya agar saya siap melanjutkan perjalanan ke rumah yang sesungguhnya bukan malah bengong, kesasar dan menikmati persingaahan ini, betah lagi alias gak mau pulangHmm..begitu bodohnya kita jika terpesona dengan sesuatu yang pasti kita tinggalkan… Kembali saya merenung,..

jika hidup ini adalah persinggahan sejenak saja maka semestinya saya harus jadi tamu yang baik, tamu yang nurut apa kata siempunya rumah dan tamu yang tahu diri untuk bersiap siap beranjak pulang, gak betah ditempat singgah, terbayang bayang rumah yang sesungguhnya, seperti janji ALLAH bahwa di ujung perjalanan nanti ALLAH menyiapkan sebuah rumah yang sangat indah, yang dibawahnya mengalir air sungai, yang tamannya penuh dengan buah dan bunga bunga indah, yang teman saya nanti adalah Wanita cantik nan anggun dan menawan yang kecantikannya seribu kali diatas level cantiknya seorang putri raja..Membayangkan saja saya sudah terkagum kagum indahnya hidup di rumah terakhir yang dijanjikan ALLAH jika saya baik baik selama singgah, rumah terakhir bagi hamba hamba yang dicintai dan mencintai ALLAH tentunya, dan untuk sampai ketempat seindah ini tentu syaratnya tak mudah… Beli apartment di Jakarta yang tanpa tanah saja syaratnya berderet apalagi rumah seindah rumah ALLAH, bukan begitu?

Jadi tempat persinggahan ini sesungguhnya gak ada apa apanya dibanding tempat yang dijanjikan ALLAH, namun saya justru terpana dengan persinggahan sementara ini, dan lalu menganggap penampungan sementara ini abadi, dan sangat indah, melihat gubuk saya sangka istana bersama si dia yang saya cintai, padahal ini maksiat namanya berduaan dengan yang bukan muhrim saya, melihat kolam kecil saya sangka danau bahkan melihat kue serabi saya sangka martabak spesial, intinya terpana, terpesona, terlena kalau kata Ike Nurjanah hehehe… saya menjadi kabur dan tertipu oleh karena keterpanaan yang menerpa..

Sekarang dengan kesadaran penuh bahwa dunia ini hanya tempat persinggahan, saya TIDAK boleh terpesona, terlena apalagi tersesat dan tidak tahu jalan pulang, PARAH … sebagai tempat persinggahan yang segera akan kita tinggalkan, maka suka tidak suka kita harus menyiapkan bekal pulang, agar selamat sampai ditempat tujuan, karena yang ini sementara dan yang sana kekal, lebih baik gak terlalu nikmat disini tapi nikmat disana !!*tapi bagusnya nikmat disana & nikmat juga disini..ya gak Mas Bro…”Yuk, perbanyak bekal pulang, percaya deh disini tak seindah disana, rumah kita sendiri

…Semoga bermanfaat...

Senin, 03 Januari 2011

Gunung - gunung di Sumatera Barat

6 Gunung Terbaik buat Pendakian Di SUMATERA BARAT

Buat Agan Yang Hobi Mendaki Gunung, ane punya referensi dikit buat agan sekalian,,,,

Gunung Marapi
Gunung Marapi (juga dikenal sebagai Merapi atau Berapi) adalah gunung berapi yang terletak di Sumatra Barat, Indonesia. Gunung ini tergolong gunung yang paling aktif di Sumatra. Terletak di dekat Bukittinggi dan memiliki ketinggian 2.891 m. Marapi sudah meletus lebih dari 50 kali sejak akhir abad 18
Pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh
Pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan pers disebutkan 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor. Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat



Gunung Sago
Gunung Sago (dikenal juga dengan nama Gunung Malintang) adalah gunung yang terdapat di Sumatera Barat, Indonesia. Letaknya diantara Kota Payakumbuh dengan Batusangkar.




Gunung Singgalang
Gunung Singgalang merupakan sebuah gunung yang terdapat di provinsi Sumatera Barat, Indonesia dan mempunyai ketinggian 2,877 meter. Gunung Singgalang mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Dari bentuknya, gunung ini sangat mirip dengan Gunung Merbabu di Jawa Tengah. Gunung ini mempunyai telaga di puncaknya yang merupakan bekas kawah, Telaga itu dinamai Telaga Dewi. Singgalang sudah tidak aktif lagi dan hutannya sangat lembap karena kandungan air yang banyak.



Gunung Talang
Gunung Talang (nama lainnya Salasi atau Sulasi) merupakan gunung berapi yang terletak terletak di kabupaten Solok, provinsi Sumatra Barat, Indonesia.
Gunung Talang berlokasi sekitar 9 km dari kota Arosuka ibukota kabupaten Solok, dan sekitar 40 km sebelah timur kota Padang.
Gunung ini bertipe stratovolcano dengan ketinggian 2.597 m, merupakan salah satu dari gunung api aktif di Sumatra Barat, dan salah satu kawahnya menjadi sebuah danau yang disebut dengan Danau Talang. Gunung Talang sudah pernah meletus sejak tahun 1833 sampai dengan tahun 2007[2].
Ada empat kecamatan yang warganya bermukim di sekitar kaki gunung ini, yakni kecamatan Lembah Gumanti, Danau Kembar, Gunung Talang, dan Lembang Jaya. Jumlah penduduk di empat kecamatan itu mencapai 160.000 jiwa, atau sepertiga dari jumlah penduduk kabupaten Solok.

Pada 11 April 2005, Gunung Talang kembali meletus. Gempa yang diikuti bunyi gemuruh dan letusan yang mengeluarkan debu vulkanik sudah berlangsung sedikitnya 42 kali. Di Aia Batumbuak, lokasi terdekat dengan sumber letusan, hujan debu mencapai radius 5 km, sedangkan ketebalan debu di jalan mencapai 10 cm. Di sisi selatan Gunung Talang terbentuk kawah baru yang mengeluarkan asap belerang dan hujan berdebu vulkanik. Sebanyak 27.000 penduduk harus dievakuasi dari wilayah itu.



Gunung Tandikat
Gunung Tandikat adalah gunungapi yang berdiri tegak di dataran tinggi Minangkabau, kira–kira 7,5 km dari kota Padang Panjang, Sumatra Barat. Gunung ini membentang lebar ke arah selatan, dan di sebelah baratnya berbatasan dengan Danau Maninjau. Di sisi utaranya gunung ini berdampingan dengan Gunung Singgalang, sementara sebelah timurnya merupakan gugusan pegunungan vulkanik Tersier yang sudah tua. Gunung bertipe stratovolcano ini dikenal juga dengan nama Tandikai atau Tandike dalam bahasa Minangkabau.





Gunung Talamau
Gunung Talamau adalah gunung yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, berdampingan dengan Gunung Pasaman. Gunung tertinggi di Provinsi Sumatera Barat ini memiliki ketinggian 2,920 meter ini, termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif.
Dibawah puncak gunung pada ketinggian sekitar 2.750 m, terdapat 13 telaga. Nama-nama telaga diambil berdasarkan beberapa cerita legenda yang diyakini oleh penduduk disekitar Gunung Talamau.
• Talago Biru.
• Talago Buluah Parindu.
• Talago Cindua Mato.
• Talago Imbang Langik.
• Talago Lumuik.
• Talago Mandeh Rubiah.
• Talago Puti Bungsu.
• Talago Puti Sangka Bulan.
• Talago Rajo Dewa.
• Talago Satwa.
• Talago Siuntuang Sudah.
• Talago Tapian Puti Mambang Surau.
• Talago Tapian Sutan Bagindo.

Gunung Pasaman
Gunung Pasaman adalah gunung yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, berdampingan dengan Gunung Talamau. Gunung ini termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif, dikenal juga dengan nama Puncak Rajo Imbang Langik, diambil dari nama raja yang pernah berkuasa di daerah tersebut pada jaman dahulu

SEkian dulu ya...

Sumber : KKS

Jumat, 05 November 2010

Fenomena Alam Halo Matahari





Fenomena alam halo matahari atau matahari yang dilingkari pelangi kembali muncul di Sumatera Barat. Kali ini, fenomena tersebut terlihat di langit Bukittinggi. Pemandangan pelangi yang mengelilingi Matahari tersebut sempat menjadi perhatian warga, sekitar pukul 11.30 WIB.

Pemandangan tersebut sempat mencuri perhatian masyarakat yang berada di sana. Namun, tak sampai menimbulkan kepanikan seperti yang pernah terjadi di Kota Padang pada Kamis, (21/10) lalu.

Sebelumnya, fenomena alam ini pernah terjadi di Padang pada Kamis (21/10). Matahari dikelilingi oleh pelangi secara ilmu geografi dinamakan halo. Hal itu biasa terjadi karena kondisi awan.

Berkaca pada masa lalu (kejadian yang sama dikota Bogor), warga sempat menyebutnya tanda-tanda Gerhana Matahari tapi menurut keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Halo Matahari adalah lingkaran pelangi yang mengelilingi Matahari. Halo juga bisa terjadi di sekitar Bulan pada malam hari. Fenomena halo ini disebabkan pembiasan cahaya Matahari oleh uap air di atmosfer sehingga terlihat seperti pelangi
Proses terbentuknya Halo Matahari sama seperti proses terbentuknya pelangi, hanya dalam hal ini tidak mengandung air, sehingga yang tampak hanya bayangan saja berbentuk cincin. Ketika musim hujan, partikel uap air ada yang naik hingga tinggi sekali di atmosfer. Partikel air memiliki kemampuan untuk membelokkan atau membiaskan cahaya matahari. Apabila hal tersebut terjadi saat posisi matahari sedang tegak lurus dengan bumi, maka akan terbentuk lingkaran gelap disekitar matahari. Hal ini disebabkan saat matahari pada posisi tegak lurus terhadap bumi kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih kecil sehingga warna yang terlihat sangat terbatas. Warnanya terlihat gelap karena pandangan ke arah matahari juga terhalang debu.
Berbeda dengan proses terbentuknya pelangi yang sering terjadi di pagi atau sore hari yang membentuk sudut kemiringan. Pada posisi yang miring ini, kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih besar, sehingga warna-warna yang muncul juga lebih lengkap. Jika terjadi pada pagi hari, udara masih dalam keadaan bersih sehingga akan tampak warna kemerahan.

Nah kesimpulannya……………….

Secara Teoristis ini adalah kejadian alam secara wajar dan tidak ada hubungan dengan Gempa Besar yang sempat dikabarkan 8,9 SR kemaren, mendingan sekarang bertobat aja sebelum semuanya terlambat karna ajal pasti akan menjemput kita smua ya nggak?

Wallahu a’lam bishshowab....>>>>

Selasa, 02 November 2010

Lowongan




Sebuah lowongan istimewa telah dipersiapkan sebelum alam ini diciptakan. Lowongan ini terbuka bagi semua orang tanpa pengecualian, tanpa melihat pengalaman kerja, tanpa ijazah, tanpa koneksi. Lowongan ini terbuka bagi semua pengangguran maupun yang sedang bekerja dengan latar belakang apapun, baik direktur, gubernur, tukang becak,perampok, koruptor, pembunuh, pendeta, kyai, para dermawan,orang bodoh, orang cerdas, dll.

Setiap pelamar dijamin pasti diterima di salah satu posisi yang disediakan, bahkan yang tidak melamar sekalipun pasti diterima !


LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :

A. Penghuni Syurga

B. Penghuni Neraka


UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :

Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal abadi, kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor, berupa :

1. Nikmat kubur.

2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.

3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.


Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, "Demi Allah, dunia ini dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut, air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia" (HR Muslim).

Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah 'merasakan' ridha Allah dan kesempatan merasakan 'wajah' Allah, inilah puncak segala kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia,yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.



UNTUK POSISI B DIPASTIKAN AKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN SBB:

Kandidat dipastikan mendapat berbagai fasilitas Neraka berupa alam terbuka dengan fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat luar biasa panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan dari dalamnya sekejap kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega.

Neraka sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng).

Rasulullah saw bersabda, "Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai) hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh tiga hari perjalanan" (diriwayatkan oleh Abu Hurairah, HR Muslim).

Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda,"Neraka dipegang oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu malaikat" (HR Muslim).

Rasulullah saw bersabda, "Allah mempunyai malaikat yang jarak antara kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan" (Abu Daud, Ibn Hanbal).

Oh, ya. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam renang gratis yang berisi nanah dan darah.

Beberapa pembantu gratis juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak membayar zakat.

Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :

1. Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan 'hidup' dalam kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di alam barzakh tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.

2. Training outdoor dilakukan di padang Mahsyar selama ribuan tahun,dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa.Bapak, ibu,anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri sendiri.Bahkan para nabipun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong umatnya yang rajin bersholawat padanya.


SYARAT-SYARAT PELAMAR

- Tidak diperlukan ijazah

- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.

- Tidak perlu bawa harta

- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi.

Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya Anda sendiri.


WAKTU WAWANCARA :

Wawancara tahap 1, dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda. Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan di dalam kubur,maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat itu" (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal).

Perlu diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh ditiupkan ke tubuh Anda semasa dalam kandungan ibu.Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.


LOKASI DAN LAMA WAWANCARA

Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.

Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan) selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.

Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta pertanggungjawabannya(karena sebutir nasi yang Anda buang akan diminta pertanggungjawabannya).


PEWAWANCARA:

Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.

Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian


WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :

1. Siapa Tuhanmu ?

2. Apa agamamu ?

3. Siapa nabimu?

4. Apa kitabmu?

5. Dimana kiblatmu ?

6. Siapa saudaramu?

Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan menjawabnya.


CARA MELAMAR:

Sekali lagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber malaikat yang bernama Izroil.Ia akan menjemput anda kapan dan dimana saja (bisa jadi sebentar lagi).


BENARKAH LOWONGAN INI ?

Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam ini yang tidak mampu kita ketahui,apalagi mengenai akhirat.

Rasulullah saw bersabda :"Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat. Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut), langit sedemikian padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui (tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut).Dan niscaya kalian tidak akan pernah bisa bersenang-senang dengan istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia timpakan" ( HR Tirmidzi & Al-Bukhari).

Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini dan bergelimang dalam alam pikirannya sendiri. Tidak sadar ia bahwa dirinya sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.


MAU MELAMAR KE POSISI B ?
Mudah saja, hiduplah sesuka anda...

Kamis, 14 Oktober 2010

Haruskah kita mengkonsumsi Vaksin untuk kelangsungan hidup manusia???




Beberapa waktu yang lalu, ada beberapa opini tentang vaksin tapi sayangnya hanya selintas di blow up oleh media tentang apa sesungguhnya vaksin itu? padahal, vaksin sudah menjadi bagian dari hidup kita saat ini, tapi benarkah bahwa vaksin itu memperkuat daya tahan tubuh manusia? ataukah vaksin hanya sebuah alat yang digunakan oleh Negara kapitalis agar kita tergantung dengan obat karena daya tahan tubuh manusia menjadi lemah dan tergantung pada obat kimia buatan Negara kapitalis? Ibu Mentri kesehatan Indonesia yaitu Ibu Siti fadilah Sapari sudah memblow-up tentang strategi politik Negara kapitalis terkait vaksin bahwa ternyata Negara kapitalis itu menyusun strategi menancapkan hegemoninya didunia ketiga dalam berbagai aspek termasuk dalam ruang lingkup kesehatan. Lebih jauhnya, Anda bisa membaca buku Ibu Siti fadilah Sapari yang berjudul “Saatnya Dunia Berubah- Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung”

Kemudian ketika saya nonton acara Oprah Winprey di Metro TV, ada seorang Ibu yang berbagi cerita tentang balitanya yang menjadi Autis setelah mendapat Imunisasi, jika Anda membaca fakta tentang Vaksin, ternyata vaksin mengandung sejenis zat yang jika disuntikkan dalam tubuh manusia akan menyerap protein dalam otak yang bisa menyebabkan IQ menjadi rendah.

Dikampung saya pun ketika saya bertanya pada seorang Ibu yang mengkoordinasi Posyandu bahwa Ibu Hamil sekarang lebih banyak keluhan penyakit ini itu dari pada Ibu hamil zaman dulu yang sehat walfiat tanpa imunisasi Ibu hamil, ketika ada seorang Ibu yang mengandung lebih dari 9 bulan, maka suster/ ahli medis-nya langsung merekomendasikan Ibu hamil tersebut agar oprasi karena khawatir jika bayinya terlalu lama didalam rahim Ibunya bayi tersebut akan keracunan obat yang biasa dikonsumsi Ibu hamil. Sekali lagi, satu hal yang harus kita pikirkan bersama, apakah obat kimia itu benar-benar satu-satunya solusi terbaik untuk kesehatan manusia? ataukah obat kimia hanyalah menjadikan tubuh manusia sebagai tempat sampah bagi racun[obat kimia]?

Ketika saya mendengarkan informasi di radio, ada seorang Ibu yang cerita tentang kesembuhannya dari penyakit yang cukup ganas, bukan dengan obat kimia tapi dengan susu kuda liar, beliau meminum sekitar 20 liter susu kuda liar dalam jangka waktu tertentu dan akhirnya, Alhamdulillah secara perlahan kesehatan beliau pulih tanpa oprasi. Karena sebelumnya dokter merekomendasikan beliau agar oprasi, ketika Ibu tersebut telah sehat kembali dan men-cek-up kesehatannya ke dokter, dokternya pun berdecak kagum karena kesehatan Ibu tersebut pulih tanpa oprasi dan tanpa obat kimia.

Jika saja kita mau sejenak menundukan pikiran kita, bahwa Allah menciptakan tubuh manusia dengan proteksi yang Maha Dahsyat, sesungguhnya obat ketika kita sakit adalah makanan, misal kalo perut mules coba saja bikin nasi kuning yang kunyitnya aga banyak, Insya Allah mulesnya bakalan hilang (ini resep canggih dari bapak saya yang sudah saya uji coba…) trus kalo flu atau demam atau hidung mampet, cukup minum air mineral yang banyak atau minum susu coklat yang anget dan makan buah-buahan yang kaya akan vitamin C (kalo dirumah kena flu paling sedikit saya makan jeruk 0,5 kg jeruk dalam rentang waktu tidak lebih dari 30 menit hehehe), biasanya paginya saya langsung fit lagi, kalo malem demam tinggal banyakin minum air, Insya Allah paginya jadi lebih fresh tanpa harus mengkonsumsi obat kimia, makanan yang sehat lebih ampuh sebagai penyembuh bukan?

Ok, kembali ke-masalah vaksin, dalam buku Official Year Books of the Commonwealth ada data grafik dalam beberapa halaman yang menunjukkan tingkat kematian akibat penyakit menular di Australia telah menurun sebelum vaksinasi diperkenalkan. Ini menunjukkan vaksinasi tidak melakukan apa pun dalam penurunan angka kematian. Terdapat bukti yang sama yang ditunjukkan Negara-negara lain.

Dr. Andrew Weil dalam Health and Healthy menjelaskan penyebab sebenarnya dari penurunan angka ini:
“Ilmu medis menerima pujian yang berlebihan bagi sebagian kemajuan dalam bidang kesehatan. Banyak orang percaya keberhasilan dalam menangani penyakit menular pada abad terakhir terjadi bersamaan dengan diciptakannya imunisasi. Sebenarnya, Kusta, Tifoid, Tetanus, Difteria, Batuk Rejan dll telah menurun sebelum ditemukan vaksin untuknya – yaitu merupakan hasil dari perbaikan sanitasi dan peningkatan kualitas makanan serta air minum.”

Nah, jika kita membaca sejarah nenek moyang Islam, bahwa ketika Islam berjaya selama 13 abad dalam naungan Daulah Khilafah Islam, umat Islam waktu itu bisa sehat dan kuat tanpa vaksin, Daulah sangat menjaga keberlangsungan kebutuhan Umat Islam waktu itu dengan menyediakan makanan yang halal dan baik, seperti madu untuk menjaga stamina tubuh dan lain-lain.

Lalu, bagaimana dengan vaksin yang sudah kita konsumsi dimasa lalu? Halal kah? Sebagai muslim, sudah seharusnya ketika mencari solusi dengan paradigma Islam. Kenapa solusinya harus diambil dari aturan Islam? ya karena kita muslim, coba perhatikan sejenak jari jemari kita yang indah, siapa yang menciptakannya? Udara yang kita hirup secara gratis setiap detik, udara siapakah itu? bumi yang kita injak, bumi siapakah ini? kita bisa melihat alam semesta raya yang luar biasa dengan mata dari siapa? Jantung kita yang tidak pernah istirahat meskipun kita sedang tidur, siapakah yang mengaturnya? Pastinya semuanya hanya milik Allah SWT, Dialah Allah yang Maha Pengatur segalanya yang berkuasa atas langit dan bumi.

Betapa sombongnya manusia yang tidak mau taat pada aturan Allah, bukankah Allah yang memberikan hidup pada manusia? Bahkan ketika Allah mengancam manusia yang tidak mau taat pada aturan Allah dengan neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan jin, bukan karena Allah itu sadis, tapi Neraka diciptakan sebagai bentuk Rahman dan Rahimnya, betapa Allah tidak mau manusia tergelincir ke-neraka! Seperti guru yang mengancam muridnya yang tidak mengerjakan PR misal dengan membersihkan WC, bukan karena guru itu sadis, tapi karena guru itu sangat sayang dan tidak mau siswanya menjadi manusia bodoh! Sebagai manusia yang berakal ketika konsekuensi dari melakukan pelanggaran aturan itu hukumannya berat, pastinya manusia yang berakal tidak akan iseng melangggar aturan, karena tahu konsekuensinya.

Ok, kembali pada pembahasan tentang vaksin, fakta yang saya dapat ternyata ada bahan dasar pembuatan vaksin yang salah satu bahan dasarnya yaitu Hydrolysate kasein pancreas babi, dalam Islam sudah jelas bahwa babi dan segala bentuk derivatnya itu mutlak haram. Lalu bagaimana dengan vaksin yang sudah dikonsumsi oleh jutaan umat muslim di Indonesia selama ini? halal kah? Dalam Islam jika kita tidak tahu tidak dosa, tapi akan menjadi dosa ketika kita tidak mencari tahu, bukankah Allah sudah menganugrahkan akal untuk manusia? inilah PR kita bersama sebagai bagian dari umat Islam untuk mengadakan investigasi tentang vaksin dan memblow up fakta tentang vaksin yang sesungguhnya dari A sampai Z karena ini merupakan tanggung jawab dunia akhirat. Jika kita tidak lulus dalam suatu mata kuliah, kita bisa memperdalam kembali dengan mengulang mata kuliah tersebut, tapi jika didunia ini kita gagal menjadi muslim yang diridhai Allah, dan kita sudah diujung waktu diakhirat nanti, bisakah kita kembali kedunia untuk memperbaiki kesalahan akibat sikap cuek kita terhadap aturan Allah?

Allah SWT berfirman yang artinya..

Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman”, (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan”. Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah: “Bukankah (kebangkitan) ini benar?” Mereka menjawab: “Sungguh benar, demi Tuhan kami”. Berfirman Allah: “Karena itu rasakanlah adzab ini, disebabkan kamu mengingkari (nya)”. Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Tuhan; sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: “Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu!”, sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu. [TQS Al-An’aam:27-31]

Merindingkah kita setelah membaca firman Allah barusan? Jika tidak, maka kita harus membenahi kembali akidah Islam kita, sudah sahih-kah keimanan kita? Kenapa saya kaitkan dengan al-qur’an? ya iyalah harus, bukankah Al-qur’an adalah pedoman hidup kaum muslim? akidah Islam merupakan landasan perbuatan seorang muslim, dari sisi bahasa, akidah berasal dari kata aqada yang artinya ikatan atau sesuatu yang mengikat. Secara Istilah, akidah Islam adalah pemahaman menyeluruh tentang manusia, hidup dan alam semesta (fakta yang bisa diindera oleh akal yaitu manusia, hidup dan alam semesta) yang dikaitkan dengan pemahaman tentang sebelum kehidupan ini ada penciptaan yaitu Allah menciptakan semua yang ada dimuka bumi ini, tugas manusia didunia adalah untuk beribadah kepada Allah dan setelah mati nanti ada hisab yang akan menghantarkan manusia pada satu tempat yaitu surga atau neraka? Akidah Islam inilah yang seharusnya menjadi benteng bagi setiap muslim ketika beraktifitas.

Pemahaman tentang sebelum kehidupan dan sesudah mati nanti jelas ini tidak bisa dijangkau oleh akal karena ini diluar stok of knowledge manusia, untuk itulah fungsi Al-qur’an yaitu sumber terpercaya yang tidak ada kecacatan didalamnya untuk membentuk pemahaman tentang kabar apapun yang tidak mampu dijangkau oleh akal manusia yang terbatas.

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. [TQS, Al-Baqarah: 23-24]

Jika kita tidak ingin tersesat disuatu tempat yang baru kita singgahi, minimal kita membeli peta sebagai petunjuk ketika menyusuri tempat tersebut supaya tidak tersesat, peta itu kan buatan orang yang faham tentang daerah tersebut. Begitu juga dengan memahami aturan hidup tentang Islam, harus ada landasannya yaitu akal untuk memproses seluruh fakta didunia ini dan dikaitkan dengan dalil naqli (Al-qur’an dan sunnah).

Bicara tentang pemahaman seorang muslim, maka ini terkait dengan pendidikan yang didapat tentang Islam sejauh mana? Tujuan pendidikan dalam Islam adalah untuk membentuk kepribadian yang Islami, kepribadian disini adalah seseorang yang memiliki pola pikir Islam dan perilaku yang sesuai dengan aturan Islam, bagi seorang muslim, memperdalam pemahaman tentang Islam adalah wajib.

Terkait dengan membentuk kepribadian yang Islami maka tidak cukup hanya sekolah saja, tapi mulai dari sekolah, lingkungan sosial, keluarga, orang tua terutama Ibu yang menjadi madrasah pertama untuk anak memiliki andil yang sangat penting dalam mempengaruhi pola pikir dan pola sikap anak, ibarat buah apel yang lux tidak terlepas dari bibit, tanah, pupuk dan lainnya yang berkualitas begitu juga dengan anak, bagaimana bisa anaknya cerdas tentang Islam yang kaffah jika Ibunya ogah-ogahan memperdalam pemahaman tentang Islam? dan siapakah yang mendidik Ibunya? Yang saya pahami bahwa dalam Islam yang bertanggung jawab terhadap istri adalah suami, maka jika suami memiliki keterbatasan pemahaman atau pun waktu karena satu dan lain hal yaa minimal memberikan dukungan fasilitas seperti mencarikan guru tahsin, privat bahasa arab dan ilmu lainnya yang terkait [karena Islam berasal dari bangsa Arab, dan kebanyakan ilmu Islam berbahasa arab tentu saja, otomatis mana bisa ngerti Islam kalo bahasa arabnya Ka-O? ibarat jika kita mau kuliah di UK maka suatu kewajiban menguasai bahasa Negara tersebut, jika tidak bisa menguasai bahasanya? Bisakah menjadi seorang yang ahli dibidangnya?]

O’ow… ko jadi nyasar ke akidah ya :D? Intinya saya hanya ingin berbagi cerita tentang frame of thingking yang menjadi landasan perbuatan seorang muslim bukanlah manfaat tapi landasan perbuatan seorang muslim adalah melaksanakan apapun yang Allah perintahkan dan menjauhi apapun yang bisa mendatangkan murka Allah dengan merujuk pada Al-qur’an dan sunnah tanpa melihat apakah perintah dan larangan itu bermanfaat menurut paradigma manusia, seperti halnya setika seorang muslimah memutuskan untuk menutup aurat, bukan karena dengan menutup aurat ada manfaatnya bagi tubuh misal dengan menutup aurat kalo luluran tinggal wajah dan tangan doang, tapi landasan menutup aurat karena merupakan perintah dari Allah, titik. Meskipun dalam realitasnya dengan menutup aurat kalo luluran jadi lebih mudah yaitu cukup wajah dan tangan doang hehehe tentu ini bab lain :D. kenapa harus demikian? Karena sudah jelas dalam Al-qur’an bahwa hidup kita tidak hanya didunia, tapi kehidupan yang abadi adalah diakhirat nanti, dan hanya ada satu pilihan tempat tinggal abadi yaitu mau hidup selamanya surga atau neraka? Sebagai manusia yang berakal pastinya memilih surga, tapi pertanyaannya sudahkah kita melayakkan diri menjadi penghuni surga?

Ok, itu hanya iklan sejenak sebelum memasuki pembahasan tentang vaksin yang akan sedikit membuat jidat kita berkerut. Nah, kemaren saya beres-beres buku yang dikosan dan saya menemukan buklet yang cukup briliant tentang vaksin yang disadur dari buku “Bahaya Tersembunyi Dalam Vaksin” Panduan Cap. Penerbit: Persatuan Pengguna Pulau Pinang, dicetak oleh: MukhtarPrint. Sadang Serang Bandung, untuk kalangan sendiri… fakta yang saya dapat yaitu…

Apakah Vaksin itu?
Vaksinasi telah menjadi tulang punggung kesehatan masyarakat sejak dulu. Apabila penyakit berjangkit, vaksinasi muncul dalam benak kita. Ia adalah “suntikan kesehatan” yang dianggap dokter (bahkan lembaga kesehatan negara) sangat penting sebagai pelindung dari serangan penyakit. Tujuan vaksinasi adalah meniru proses penularan penyakit alami dengan kidal, tiruan. Tetapi apakah sebenarnya vaksin itu? Vaksin adalah suntikan yang mengandung berbagai jenis racun yang dimasukan ke dalam tubuh. Jika anda menyangka vaksin dapat membasmi kuman atau bebas dari kuman, dugaan anda meleset.

Cara membuat vaksin
Vaksin dihasilkan dari kuman (atau bagian dari tubuh kuman) yang menyebabkan peyakit. Sebagai contoh, vaksin campak dihasilkan dari virus campak dan vaksin Haemophilus influenza type B (Hib) dihasilkan dari bagian bakteri Hib. Perbedaannya terletak pada cara pembuatan vaksin tersebut.

Terdapat 2 jenis vaksin –‘hidup’ dan ‘mati’. Untuk membuat vaksin hidup, virus hidup dilemahkan dengan melepaskan virus ke dalam tisu binatang beberapa kali (dengan proses bertahap) hingga kurang lebih 50 kali untuk mengurangi potensinya. Sebagai contoh virus campak dilepaskan ke dalam embrio ayam, virus Polio menggunakan ginjal monyet dan virus Rubela dengan sel-sel diploid manusia (bagian tubuh janin yang digugurkan).

Kuman yang lemah ini kemudian dikuatkan dengan Adjuvan (perangsang anti bodi) dan stabilisator (sebagai pengawet untuk mempertahankan khasiat vaksin selama disimpan). Hal ini dilakukan dengan menambah obat, antibiotik dan bahan kimia beracun kedalam campuran tersebut seperti: neomycin, streptomycin, natrium klorida, natrium hidroksida, alumunium hidroksida, alumunium hidroklorida, sorbitol, gelatin hasil hidrolisis, formaldehid dan thimerosal.

Sedangkan vaksin yang ‘mati’ dilemahkan dengan pemanasan, radiasi atau reaksi kimia. Campuran virus atau bakteri, bahan beracun dan bagian tubuh binatang yang berpenyakit inilah yang disuntikan ke dalam tubuh anak atau orang dewasa ketika mendapatkan vaksinasi.

Bagaimana sebagian besar vaksin dihasilkan?
Dalam buku The Consumer’s Guide to Childhood Vaccines, Barbara Loe Fisher, Pendiri dan Presiden pusat informasi vaksin nasional (yang didirikan untuk mencegah kerusakan tubuh dan kematian akibat vaksin melalui pendidikan umum) menjelaskan proses pembuatan vaksin sebagai berikut:

-Vaksin DPT (Difteria, Pertusis dan Tetanus) (vaksin bakteri tidak aktif): untuk menghasilkan Pertusis dari DPT, bakteri Pertusis B dibiakkan, diambil dan dilemahkan melalui pemanasan dan kimiawi, kemudian diendapkan dalam cairan bahan kimia seperti kalium fospat, natrium, klorida dan thimerosal (raksa), yang digunakan sebagai pengawet. Alumunium ditambah sebagai adjuvan. Selanjutnya vaksin Pertusis ini kemudian dicampur dengan vaksin DT

- Vaksin DtaP(Difteria, Tetanus dan Acellular Pertusis): Tidak seperti vaksin DPT, Purified acellular atau vaksin DtaP tidak mengandung bakteri Pertusis B asli. Vaksin DtaP dibuat dengan memisahkan sebagian besar racun dalam bakteri Pertusis B asli, sehinggga didapatkan beberapa komponen bakteri dalam vaksin. Komponen tersebut masih mengandung racun yang kemudian dinetralkan dengan formaldehid, selanjutnya thimerosal ditambahkan sebagai pengawet dan alumunium sebagai adjuvan. Vaksin acellular Pertusis kemudian dicampurkan dengan vaksin DT.

- Vaksin MMR (Campak, Gondok dan Rubela): Vaksin MMR yang digunakan AS adalah vaksin virus hidup. Vaksin tersebut mengandung (1) virus Campak hidup lemah (dilemahkan) yang dibiakkan dalam kultur sel embrio ayam; (2)Virus Gondok hidup yang lemah dan dibiakkan dalam sel kultur embrio ayam; dan (3)Kuman witar RA 27/3 lemah dari virus Rubela hidup yang dilemahkan dan dibiakkan dalam kultur sel diploid manusia (W-38) yang berasal dari tisu janin yang digugurkan pada tahun 1964 setelah ibunya terjangkit Rubela. Vaksin ini tidak mengandung pengawet. Vaksin MMR mengandung antibiotik neomycin, sorbitol dan gelatin yang dihidrolisis sebagai stabilisator. Meskipun vaksin campak, gondok dan Rubela bisa diperoleh secara terpisah tetapi kebanyakan dokter sering memberikan dalam bentuk gabungan (MMR)

- Vaksin Polio hidup oral (OPV): Vaksin Polio oral hidup di AS adalah campuran 3 jenis vaksin polio yang dilemahkan dan dibiakkan dalam kultur sel ginjal monyet hijau Afrika. Sel ini kemudian dibiakkan dalam medium yang terdiri dari larutan garam yang mengandung asam amino, antibiotic dan serum anak sapi. Setelah berkembang virus dipindahkan ke medium yang tidak mengandung serum anak sapi. Vaksin ini mengandung sorbitol dan antibiotik streptomycin serta neomycin.

- Vaksin Polio tidak aktif (IPV): Vaksin Polio tidak aktif yang digunakan di AS ialah endapan steril 3 jenis virus Polio yang dibiakkan dalam sel VERO, garis keturunan sel ginjal monyet hijau afrika. Virus ini dipekatkan, dimurnikan dan dihilangkan daya jangkitnya dengan formaldehid. Vaksin IPV mengandung fenoksietanol dan formaldehid sebagai pengawet serta neomycin, streptomycin dan polymyxin

- Vaksin hepatitis B: vaksin virus Hepatitis B yang pertama dibuat pada tahun 70-an dengan menggunakan virus yang dipisahkan dari darah manusia pengidap Hepatitis B kronis. Vaksin Hepatitis B yang didapat dari plasma darah dipatenkan AS pada tahun 1981 dan diberikan pada penduduk yang berisiko tinggi terjangkit Hepatitis B pada tahun 80-an sampai vaksin rekombinasi Hepatitis B hasil rekayasa genetik muncul. Vaksin rekombinasi Hepatitis B yang digunakan AS didapat dari antigen selubung virus Hepatitis B yang dihasilkan dalam sel ragi. Sebagian gen virus Hepatitis B diklonkan ke dalam ragi (ragi biasa untuk membuat roti) sehingga vaksin dihasilkan dari kultur ini. kemudian vaksin diawetkan dengan formaldehid dan mengandung 95% anti gen selubung virus Hepatitis B, 4% protein ragi, alumunium hidroksida dan thimerosal ditambahkan sebagai pengawet.

- Vaksin Varicellazostrer (cacar air): Vaksin cacar dibuat dari kuman Oka/Merck Virus Varicella hidup yang dilemahkan. Virus ini didapat dari anak-anak penderita Cacar alami, kemudian dimasukkan ke dalam kultur sel paru-paru embrio manusia, selanjutnya diambil dan dimasukkan ke dalam embrio tikus percobaan. Dan akhirnya dimasukkan ke dalam kultur sel diploid manusia. vaksin ini mengandung sukrosa, fosfat, glutamat dan gelatin yang diproses sebagai stabilisator

- Vaksin Cacar (walaupun vaksin ini tidak digunakan namun masih dipakai untuk penelitian penyakit AIDS dan vaksin rekombinan rekayasa genetik baru): Perut anak sapi dicukur kemudian diberikan banyak torehan pada kulitnya. Kemudian virus cacar diteteskan pada torehan itu dan dibiarkan bernanah selama beberapa hari. Anak sapi tersebut dibiarkan berdiri dengan kepala terikat supaya tidak dapat menjilati perutnya. Kemudian anak sapi itu dikeluarkan dari kandang dan dibaringkan diatas meja. Perutnya memborok dan bernanah, nanahnya diambil lalu dijadikan serbuk. Serbuk itu adalah bahan vaksin cacar. Disamping borok dan nanah kering dalam vaksin cacar, virus yang kebetulan terdapat pada anak sapi terbawa kedalamnya. (Walene James, Pengarang Immunization: The Reality Beyond the Myth)


Reaksi Tubuh Terhadap vaksin
Apabila ramuan vaksin tersebut memasuki aliran darah anak. Tubuhnya akan segera bertindak untuk menyingkirkan racun tersebut melalui organ ekresi atau melalui reaksi akut seperti demam, bengkak atau ruam pada kuilt. Apabila reaksi ini tidak dihalangi oleh obat, tubuh anak mungkin akan berhasil menyingkirkan vaksin tersebut dan mencegah terjangkit kembali dimasa yang akan datang.

Akan tetapi jika tubuh anak tidak kuat untuk meningkatkan reaksi imun (demam, bengkak atau ruam) atau dihentikan dengan obat, vaksin beracun akan bertahan dalam tisu tubuh.

Timbunan racun ini dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes pada anak-anak, asma, penyakit neurologi, leukemia, bahkan kematian mendadak. Ratusan laporan mencatat efek samping jangka panjang yang buruk terkait vaksin termasuk kasus meningitis, penyakit radang usus, autisme, esenfalitis kronis, sklerosis multiple, kangker dan arthritis rheumatoid.

Sebagian vaksin juga diketahui menyebabkan efek samping jangka pendek yang serius. Pada tanggal 12 juli 2002, Reuters News Service melaporkan “Hampir 1000 pelajar sekolah dilarikan ke rumah sakit setelah disuntik vaksin Ensefalitis di timur laut negeri Cina. Para pelajar itu mengalami demam, lemas dan dalam beberapa kasus terkena serangan jantung selepas divaksinasi.

Kerusakan Tubuh Akibat Vaksin
Menurut analisa bebas dari data yang dikeluarkan Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) di AS, pada tahun 1996 terdapat 872 peristiwa buruk yang dilaporkan kepada VAERS, melibatkan anak-anak dibawah 14 tahun yang disuntik vaksin hepatitis B. Anak-anak tersebut dibawa ke ruang gawat darurat rumah sakit karena mengalami masalah kesehatan yang mengancam nyawa. Sebanyak 48 anak dilaporkan meninggal setelah mendapatkan suntikan vaksin Hepatitis B pada tahun 1996.

Informasi kesehatan juga dipenuhi contoh yang mengaitkan vaksin dengan timbulnya penyakit. Vaksin telah dikaitkan dengan kerusakan otak, IQ rendah, gangguan konsentrasi, kemampuan belajar dan autisme. Sebenarnya gangguan neurologi adalah komplikasi vaksin yang banyak diuraikan dan dikaji dalam ilmu pengobatan.

Vaksin gondok dan campak yang diberikan pada anak-anak misalnya telah menyebabkan kerusakan otak, kanker, diabetes, leukemia, hingga kematian (sindrom kematian bayi mendadak)
- Kajian tahun 1992 yang diterbitkan dalam The American Journal of Epidemiology menunjukkan tingkat kematian anak-anak meningkat hingga 8 kali pada jangka waktu 3 hari setelah mendapat suntikan vaksin DPT.
- Kajian awal oleh CDC AS mendapati anak yang menerima vaksin Hib berisiko 5 kali lebih mudah mengidap penyakit tersebut dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan vaksin tersebut.
- Dalam New England Journal of Medicine (juli 1994). Suatu penelitian menemukan 80% anak-anak dibawah 5 tahun terserang batuk rejan setelah disuntik vaksin tersebut.
- Pada 1977, Dr Jonas Salk (Pencipta vaksin Polio salk) mengeluarkan pernyataan bersama ilmuan lain bahwa 87% dari kasus polio yang terjadi sejak tahun 1970 adalah akibat dari vaksin polio. Selain itu vaksin Polio oral Sabin adalah satu-satunya penyebab Polio yang diketahui di Amerika.

Bukti diatas menjadikan vaksinasi layak dipertanyakan. Banyak fakta menjelaskan bahwa vaksin tidak meningkatkan kesehatan anak-anak.
-Menurut San Jose Mercury News (6 Juli 2002) seorang dari sepuluh anak-anak dan remaja di AS mengalami kelemahan fisik dan mental, menurut pengamatan terbaru Tahun 2000 yang menggambarkan pertambahan mendadak angka kecacatan pada penduduk usia muda. Sedangkan pada dekade lalu data menunjukkan peningkatan kecacatan pada anak-anak.
- Di AS hari ini kasus asma, diabetes dan penyakit auto imun pada usia anak telah meningkat 20 kali lipat dari tahun sebelumnya. Gangguan konsentrasi telah meningkat 3 kali lipat dan autisme meningkat hingga 600%.

Raksa dan Autisme
Pengawet vaksin thimerosal, mengandung kurang lebih 50% raksa, yaitu neurotoksin yang membahayakan janin, bayi dan anak-anak. Zat tersebut juga menyebabkan beberapa gejala yang disebut spektrum Autisme. Ini termasuk Autisme parah, dimana anak gemar menyendiri, tidak cakap dan menunjukkan prilaku yang aneh, berulang-ulang, malah kadang kala bersikap agresif.

-Thimerosal digunakan secara luas sejak tahun 1940 sebagai campuran obat tanpa preskripsi dokter. Hingga penggunaanya dilarang pada tahun 1998. Namun masih ditemukan pada sebagian vaksin untuk orang dewasa maupun anak-anak
-kandungan thimerosal pada vaksin menarik perhatian kongres Amerika, yang kemudian memberikan rekomendasi pada pemerintah AS dan Akademi Pedriatik AS untuk menarik semua produk vaksin
-Pada tahun 1999, FDA Amerika Serikat menjelaskan bahwa sebagian balita telah menerima vaksin yang mengandung thimerosal, ternyata vaksin tersebut memiliki kandungan raksa melebihi ambang batas.
- Di AS sebelum tahun 1980 terdapat 1 dari 10.000 anak menderita autisme. Pada tahun 2002 Institut kesehatan Negeri AS mencatat peningkatan angka tersebut menjadi 250 dari 10.000. kini persatuan orang tua penderita autisme Amerika memperkirakan peningkatan kasus autisme kurang lebih 10% per tahun.

Hal yang sama terjadi di inggris. Pada awal tahun 90-an Inggris mengalami peningkatan kasus autisme menyusul penggunaan vaksin MMR. Vaksin yang mengandung raksa diyakini sebagai penyebabnya. Menurut Boyd Haley, pengurus program kimia Universitas Kentucky dan pakar logam beracun “Thimerosal mampu peresap dalam protein di otak, ia sangat beracun bagi syaraf dan enzim”

Haley pun terlibat dalam penelitian pada bulan Agustus tahun 2003, mendapati banyaknya kandungan raksa pada penderita autisme, yang dapat dianalisis melalui kadar raksa pada rambut mereka yang berarti etil raksa dari thimerosal telah meresap kedalam otak dan organ tubuh lainnya sangat berpotensi menyebabkan kerusakan sistem syaraf.

Menurut penelitian CDC tahun 2000 tentang keamanan thimerosal dalam vaksin. Menurut data statistic thimerosal memiliki resiko yang nyata terhadap gangguan sistem syaraf bayi usia 3 bulan. Sehingga kandungan thimerosal yang lebih tinggi didalam vaksin meningkatkan risiko autisme 2,48 kali.

Sementara itu pencipta thimerosal, Eli Lilly dilindungi dari tuntutan hukum orang tua penderita autisme dengan salah satu pasal dalam akta keamanan Negara AS November 2002. Selain itu ratusan tuntutan lain telah diajukan kepadanya termasuk pihak-pihak lain seperti Merck Advertis Pasteur dan American Home Product’s yang telah menggunakan thimerosal dalam vaksin untuk anak. Dan ada 4000 tuntutan lain terkait dengan komplikasi akibat vaksin yang belum terselesaikan. Saat ini dikabarkan para produsen vaksin tidak lagi menggunakan thimerosal pada semua produk vaksin untuk anak. Namun sebagian perusahaan Pediatrix, Glaxosmith, kline dan vaksin DtaP Hepatitis B. Adventis Pasteur memproduksi 6 jenis vaksin untuk orang dewasa yang mengandung thimerosal. Diantaranya vaksin flu dan tetanus, dimana setiap vaksin mengandung 25 mcg etil raksa.

Kapitalisasi Program Vaksin (Banyak menghasilkan keuntungan namun mengabaikan keselamatan)
Perusahaan pembuat vaksin penyumbang keuntungan pada Amerika melibatkan aparat Negara, dokter dan sekolah untuk memasarkan produk mereka secara besar-besaran. FDA menerima data tentang jaminan keamanan vaksin yang dihasilkan dari perusahaan tersebut, kemudian memberikan lisensi untuk digunakan di Amerika. Setelah pemberian lisensi lembaga penasehat penggunaan imunisasi (ACIP) yang dilantik oleh CDC memberikan saran mengenai dosis dan batas usia penggunaan vaksin tersebut. Masukan dari ACID sangat berpengaruh hingga menjadi undang-undang Negara.

Belakangan lembaga audit Negara AS mendapati banyaknya anggota lembaga penasehat ACIP dan FDA memiliki konflik kepentingan secara terang-terangan. Mereka mempunyai hubungan keuangan dengan perusahaan-perusahaan farmasi pembuat vaksin. Lembaga tersebut menjelaskan masalah ini dengan menyoroti kasus perijinan vaksin Rotavirus yang ternyata mengakibatkan usus tersumbat. Vaksin ini kemudian ditarik dari peredaran. Banyak korban dari kalangan balita mengalami gangguan kesehatan dan memerlukan pembedahan, sementara satu bayi mati akibat vaksin ini.

Anggota lembaga penasihat FDA yang meluluskan Vaksin Rotavirus itu mengetahui masalah tersebut tetapi mereka malah meluluskan izin produksi dan penyebarannya. Tiga dari lima orang ahli ini mempunyai hubungan keuangan dengan beberapa perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin Rotavirus. Kini, semakin banyak orang tua yang tidak percaya pada vaksin. Banyak dana telah dikeluarkan untuk membiayai pengembangan vaksin, termasuk pengawasan dan rehabilitasi akibat dampak buruk vaksin. Para pakar vaksin disuap untuk memutar balikkan opini umum dengan menafikan efek buruk vaksin dan berusaha mengokohkan anggapan bahwa manfaat vaksin lebih banyak dari risikonya.

Hidup sehat Tanpa Vaksinasi
Pada tahun 1942, Leslie Owen Bailey, pendiri sekaligus donator Natural Health Society of Australia mendapatkan hak asuh atas 85 anak terlantar. Mereka dirawat di Hopewood House di Bowral, New South Wales dan dibesarkan sesuai prinsip kesehatan alami. Mereka kemudian dikenal sebagai anak-anak Hopewood. Kebanyakan anak-anak ini adalah bayi kecil, karena tidak mungkin mendapatkan ASI, mereka diberi susu kambing sebagai pengganti. Sedangkan anak-anak yang lebih dewasa awalnya diberi susu sapi yang belum di pasteurisasi. Akan tetapi karena sebagian anak alergi terhadap susu tersebut, maka buah-buahan dan sayuran segar diberikan sebagai gantinya.

Sejak usia 2 tahun diet anak-anak ini terdiri dari buah segar, sayuran hijau, umbi-umbian, salad, telur, nasi, bubur, roti segar, biscuit, buah-buahan kering, mentega tanpa garam, kacang-kacangan, kacang kedelai dan sebagainya. Disela-sela waktu makan, mereka hanya diberi buah segar atau jus buah. Mereka diharuskan minum cukup air dari sumber yang bersih dan bebas fluoride. Kepada mereka juga diberikan manisan Hopewood yang terbuat dari carob, kelapa, buah kering dan madu.

Lembaga kesehatan anak mendesak agar mereka mengonsumsi daging, namun ketika dihidangkan mereka enggan memakannya. Kemudian ahli gizi dari Universitas Sydney menganalisa kandungan dalam diet Hopewood dan hasilnya menunjukan kadar protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang cukup bahkan lebih baik dari diet biasa.

Setelah hasil pengujian ini diumumkan lembaga kesehatan anak tidak lagi mendesak memberikan daging pada anak-anak itu. semua anak-anak itu tidak pernah mengalami penyakit serius, tidak pernah menjalani pembedahan, tidak pernah memakan obat dan tidak pernah menerima suntikan vaksin. Satu-satunya serangan penyakit yang pernah terjadi ketika 34 orang diantara mereka terkena cacar. Mereka diistirahatkan di kamar isolasi dengan hanya diberi air atau jus buah segar. Mereka dapat sembuh dengan cepat tanpa meninggalkan bekas. Setelah diteliti kasus tersebut terjadi karena pihak sekolah mengganti menu makan siang mereka dengan makanan biasa yang kurang bergizi, sehingga wabah tersebut tidak terlalu mengagetkan.

Dr. N.Z Golds Worthy seorang dokter dan ketua Institute of Dental Research di Sydney ingin meneliti kesehatan gigi anak-anak Hopewood. Beliau beserta timnya melakukan tinjauan meluas terhadap kesehatan gigi anak-anak itu dalam waktu 10 tahun. Tinjauan ini menunjukkan anak-anak Hopewood memiliki tingkat kerusakan gigi 16 kali lebih kecil dari anak-anak Sydney yang memiliki indeks kerusakan gigi sebesar 9,5 seperti gigi tanggal atau berlubang. Sedangkan indeks anak-anak Hopewood hanya 0,58.

Menurut dr. Golds hasil pengamatan itu tidak terlalu mengherankan. Karena anak-anak Hopewood sebelumnya banyak mendapatkan pujian karena memiliki standar kesehatan gigi tertinggi yang pernah diketahui. Bahkan melebihi anak-anak New Guinea yang memiliki standar kesehatan gigi terbaik di dunia. Para ahli kesehatan Austalia juga tertarik dengan perkembangan tubuh anak-anak Hopewood. Sir Lorimer Doods dan dr. D. Clements mengawasi kesehatan mereka selama 9 tahun. Setelah memeriksa tonsil dan adenoid anak-anak itu. Mereka menyatakan tidak pernah melihat suatu komunitas yang bebas dari masalah tersebut seperti anak-anak Hopewod.

Pakar psikologi anak, Zoe Benjamin yang hidup bersama anak-anak Hopewood merasa kagum melihat kemandirian dan rasa tanggung jawab dalam komunitas anak-anak itu. yang paling menakjubkan adalah kebanyakan anak-anak ini mewarisi kesehatan yang buruk karena sejarah penyakit dan kurangnya nutrisi ibu-ibu mereka. Namun di Hopewood mereka dapat tumbuh berkembang menjadi anak-anak yang kuat dan tidak bergantung pada orang lain. Anak-anak Hopewood dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi orang tua yang berminat untuk membesarkan anak-anak mereka secara alami tanpa obat dan vaksin. Mereka terbukti dapat tumbuh besar dengan sehat secara alamiah.

Panduan bagi Orang Tua (Sebagian penyakit anak-anak membawa manfaat)
Anak-anak yang mendapatkan vaksinasi biasanya menunjukkan efek yang aneh dengan mengidap Campak, Gondok dan banyak masalah lain. Suatu manivestasi dari penyakit yang seharusnya dicegah oleh vaksin. Maka lebih baik membiarkan proses terjadi secara alamiah tanpa interfensi yang malah membahayakan. Vaksinasi dengan memasukkan penyakit secara langsung ke dalam aliran darah (melompati proses alami melalui barier nodus limpa, timus dan system limpa) tidak akan mengatasi penyakit. Sebaliknya akan mendorong penyakit pada tingkat kronis dan jauh ke dalam tubuh yang kemudian dapat menyerang organ-organ vital.

Mencegah campak dengan cara ini sebaliknya malah mengakibatkan kanker dan berbagai penyakit autoimun lain. (Viera Scheibner, Ph.D dalam Vaccination: 100 Years of Ortodox Research Shows that Vaccines Represent a Medical Assault on The Immune System).

Beberapa penyakit mempunyai manfaat tersendiri. Karena itu pencegahan penyakit tidak selalu baik untuk anak-anak. Campak misalnya, digunakan di Negara-negara Scandinavia untuk mengobati penyakit autoimun seperti eksim contohnya. Banyak penelitian yang menunjukkan anak-anak yang tidak pernah terkena Campak berkemungkinan besar menderita kanker ketika dewasa. Penelitian terbaru menunjukkan penyakit yang biasa menjangkiti anak-anak bisa membantu menguatkan system imun dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh vaksin. Ini berarti anak-anak memiliki kemungkinan yang kecil terkena penyakit alergi atau autoimun seperti asma dan diabetes seperti yang terjadi saat ini.

Sebagai tambahan, Ibu yang mendapatkan vaksin tidak dapat memberikan kekebalan pasif kepada anaknya meskipun mereka mengidap penyakit yang ganas. Kekebalan ini biasanya melindungi bayi selama satu bulan sehingga satu tahun pertama ketika mereka mudah terserang penyakit. Saat ini para Ibu yang mendapatkan vaksin akan melahirkan anak yang muda terkena penyakit, padahal sebelum sang ibu mendapatkan vaksin biasanya anak mereka memiliki kekebalan.

Imunisasi alami adalah fenomena kompleks yang melibatkan banyak organ dan sistem. Proses ini tidak dapat ditiru dengan sempurna oleh rangsangan buatan dengan menggunakan antibodi. Seperti yang dijelaskan oleh Jamie Murphy, penulis buku What Every Parents Should Know About Immunization: “Apabila anak-anak mendapatkan penyakit secara alami seperti campak, tubuh akan memberikan reaksi dengan cara tersendiri. Kuman menuju ke bagian tubuh tertentu melalui kerongkongan dan memasuki organ sistem imun. Kemudian tubuh akan melawan penyakit itu secara alami.” Terdapat berbagai reaksi kekebalan tubuh yang akan terjadi, reaksi radang, makrofag dan berbagai sel darah putih digunakan untuk melawan kuman tersebut. Bersin dan batuk juga bekerja untuk menyingkirkan kuman penyakit.

Sejauh ini yang biasa menyerang anak-anak tidak berbahaya dan terbatas. Ia juga dapat memberikan kekebalan seumur hidup, sedangkan vaksin hanya memberikan kekebalan sementara. Vaksin kurang efektif jika dibandingkan proses imunisasi tubuh alami. Vaksin tidak seperti penyakit pada anak-anak yang memberikan kekebalan tubuh permanen. “ Tegas Murphy

Para praktisi kesehatan tidak mengetahui berapa lama vaksin mampu bertahan, karena ia adalah kekebalan tiruan. Jika seseorang terserang campak secara alami 99% dari penderita akan mempunyai kekebalan seumur hidup. Peluang diserang campak atau batuk rejan dua kali sangat tipis dan sulit dipercayai. Sebaiknya kekebalan yang bersifat sementara dari vaksin dapat menimbulkan keadaan yang lebih berbahaya untuk masa depan anak. Contohnya, pada pertengahan tahun 90-an vaksin cacar air baru yang dilisensikan dan direkomendasikan oleh pemerintah AS diperkirakan hanya bertahan 6-10 tahun. Jika vaksin masih bekerja, ia akan menangguhkan serangan pernyakit sampai mereka dewasa dimana risiko kematian menjadi 20 kali lebih besar.

Di AS sekitar setengah kasus campak yang muncul akhir tahun 80-an terjadi pada usia remaja dan dewasa. Mereka semua telah mendapatkan vaksinasi ketika masih kecil dan suntikan yang diwajibkan itu mungkin hanya memberi perlindungan kurang dari 6 bulan. Sebagai tambahan, sebagian ahli kesehatan khawatir terhadap virus cacar air yang mungkin aktif kembali dikemudian hari dalam bentuk Herpes Zoster atau gangguan system imun lain. Sebenarnya kebanyakan penyakit tidak berbahaya, bahkan memiliki peranan penting dalam membangun system imun yang kuat dan sehat. Orang yang tidak pernah terserang campak akan mengalami banyak masalah kulit, keropos tulang dan jenis tumor tertentu. Begitu juga dengan penyakit anak-anak. Statistic konservatif CDC AS bagi Pertusis tahun 1992-1994 menunjukkan tingkat kesembuhan sebesar 99,8%. Sebenarnya ketika ratusan kasus Pertusis terjadi di Ohio dan Chicago pada musim gugur tahun 1993, pakar penyakit menular rumah sakit anak Cincinnati berkata: “Penyakit tersebut sangat sederhana, tidak ada kasus kematian dan tidak ada yang perlu di opname.”

Sebenarnya, bahaya penyakit yang biasa terjadi pada anak-anak sengaja di besar-besarkan untuk menakut-nakuti orang tua agar memenuhi program yang bermasalah namun menghasilkan provit tersebut

Apa Yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Vaksin adalah barang konsumsi, orang tua seharusnya memeriksa terlebih dahulu produk ini dengan teliti ketimbang produk lain, karena nyawa anak-anak mereka menjadi taruhannya. Randal Neustaedler, OMD dalam The Vaccine Guide: Making an Informed Choice.

Membuat keputusan tentang penggunaan vaksin adalah salah satu pilihan paling penting yang harus anda lakukan sebagai orang tua, demi kepentingan anak anda. Anda harus membuat keputusan yang teliti berdasarkan semua informasi yang tersembunyi. Jika anda memilih untuk melakukan vaksinasi, ambillah langkah berjaga-jaga dan perhatikan langkah berikut:

Panduan dasar:
1. Dapatkan vaksin dengan jenis yang berbeda secara terpisah, jangan mengambil vaksin gabungan dari beberapa penyakit.
2. Jangan izinkan anak anda diberi vaksin lebih dari 1 penyakit pada hari yang sama
3. Jangan biarkan anak Anda mendapatkan vaksinasi ketika sedang sakit atau baru sembuh dari penyakit.

Anak-anak yang beresiko tinggi mengalami efek buruk:
Anak-anak yang mengalami efek samping ketika mendapatkan vaksin sebelumnya, anak yang memiliki saudara atau keluarga yang memiliki efek samping terhadap suatu vaksin. Sejarah pribadi atau keluarga yang mengalami kejang atau gangguan neurologi, penyakit, system imun, alergi, eksim, asma atau alergi terhadap susu sapi. Anak yang sedang sakit termasuk flu, infeksi telinga, mencret dan lain sebagainya atau baru sembuh dari penyakit dalam masa kurang dari satu bulan sebelum vaksinasi. Anak-anak yang lahir premature atau dengan berat badan yang kurang. Anak-anak yang mengalami gangguan otak ketika proses persalinan (seperti trauma kepala karena kesulitan proses persalinan, meningitis, menjerit-jerit dengan nada tinggi dengan badan melengkung dan lain-lain).

Kandungan rahasia dalam vaksin
Kita sering mendengar tentang vaksin dari sudut pandang kedokteran. Suntikan ini diberikan kepada anak-anak untuk mencegah penyakit tertentu seperti campak dan polio. Orang dewasa pun menerima suntikan vaksin sebagai langkah pencegahan tambahan dan ketika terjadi wabah penyakit tertentu seperti hepatitis dan flu. Akan tetapi apakah kandungan vaksin itu? vaksin adalah bahan-bahan yang dihasilkan dari sel organ binatang, sel dari janin yang digugurkan serta bahan beracun dan logam berat.

Fakta mengenai vaksin
Apa yang akan anda baca mungkin akan menyadarkan anda tentang ancaman tersembunyi dan serius yang ditimbulkan oleh vaksin. Kemajuan besar dalam dunia medis yang membahayakan kesehatan masyarakat. Bacalah tulisan berikut ini untuk menambah wawasan anda tentang vaksin. Anda mungkin akan kecewa dan prihatin apabila mengetahui perkara yang sebenarnya.

Zat-zat yang terkandung dalam vaksin
Vaksin mengandung tiga bahan dasar:
1.Mikroorganisme (bakteri atau virus) penyebab penyakit tertentu yang akan dicegah dengan vaksin. Kandungan ini dapat berupa jasad utuh mikroorganisme atau hanya protein selubung mikroorganisme yang telah mati yang dinamakan antigen.
2.Bahan kimia yang meningkatkan reaksi imun terhadap vaksin, dinamakan adjuvant
3.Bahan kimia pengawet dan penguat tisu, yang mencegah terjadinya reaksi kimia lain atau pembusukan jasad biologi yang hidup atau mati dalam vaksin.

Menurut Pusat pengawasan dan pencegahan penyakit (CDC) AS, bahan tambahan yang digunakan dalam produksi vaksin adalah sebagai berikut:

Pengawet(thimerosal dan 2-phenoxyethanol) dicampurkan untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan bakteri yang masuk ke dalam vaksin secara tidak sengaja.
Penguat(laktosa atau monosodium glutamat) dicampur untuk mempertahankan komposisi vaksin dalam berbagai kondisi seperti perubahan suhu atau proses pengeringan dingin.
Adjuvan (alumunium hidroksida atau alumunium fosfat) dicampurkan untuk menambah kemampuan vaksin merangsang dan meningkatkan reaksi imun.

Antibiotic (neomycin dan sterptomycin) dicampurkan untuk mencegah pertumbuhan kuman yang berbahaya.

Bahan lain: vaksin brepeluang tercampur bahan lain seperti air murni. Vaksin juga berkemungkinan mengandung bahan sisa proses pembuatan, seperti protein sel atau bakteri, protein telur, DNA atau RNA, formaldehid dari proses toksoid (penetralan toksin) dan sebagainya.

Menurut produsen vaksin, campuran lain yang digunakan untuk membuat vaksin adalah: Etilen glikol (anti beku), fenol (dikenal juga dengan asam karbolat/ pembasmi kuman dan pewarna), alumunium(yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer dan epilepsy, juga kanker pada tikus eksperimen, digunakan untuk meningkatkan reaksi anti bodi)
Menurut Psicians’s Desk Reference 1997, vaksin mengandung campuran seperti: Alumuniium hidroksida, Alumunium fosfat, Ammonium sulfat, Amphotericin B, tisu binatang (seperti ginjal monyet embrio ayam, telur ayam), serum anak sapi, beta propiolactone, serum janin sapi, formaldehid, formalin, gelatin, gliserol, sel diploid manusia-dari tisu janin yang digugurkan-, gelatin yang dihidrolisis, monosodium glutamate, neomycin, neomycin sulfat, pewarna merah fenol, fenoksietanol (anti beku), kalium difospat, kalium monofospat, polymyxin B, Polysorbate 20, Polysorbate 80, hydrolysate kasein pancreas babi, sisa protein MRC 5, sorbitol, sukrosa, thimerosal (mengandung raksa), tri (n)buthylphosphate, se-set Vero (ginjal monyet), sel darah merah yang disterilkan.

Menurut CDC Amerika, bahan tambahan (seperti yang disebutkan sebelumnya) dicampurkan ke dalam vaksin untuk meningkatkan reaksi imun, mencegah pencemaran mikroba dan memperkuat formula faksin, serta untuk memastikan vaksin tersebut stabil, bebas kuman dan aman. Namun, benarkah anggapan ini?

Isu keamanan
Sebagian bahan kimia dan bahan lain yang tidak diketahui dalam vaksin menimbulkan pertanyaan dari sisi keamanan dan kesehatan:

1. Amat beracun, dapat dikatakan semua jenis vaksin mengandung racun. Dalam banyak keadaan bahan tambahan vaksin (penguat, penetral, pengawet dan agen pembawa) jauh lebih beracun dari pada komponen virus atau bakteri dalam vaksin tersebut. Misalnya agen penyebab kanker, formaldehid dan thimerosal dapat merusak otak. Neomycin dan streptomycin dapat menimbulkan alergi pada sebagian orang. Tidak ada orang tua yang berpikir untuk member makan anaknya dengan formaldehid (pengawet mayat), raksa atau alumunium fospat. Akan tetapi dengan suntikan vaksin bahan-bahan ini disuntikan langsung ke dalam aliran darah.

2. Kandungan biologis yang diragukan, tisu organ dan darah binatang (“dinding sel”) yang diperlukan untuk membiakkan virus di dalam vaksin. Diantaranya adalah tisu otak kelinci, tisu ginjal anjing dan monyet, protein telur ayam dan bebek, embrio anak ayam, serum anak sapi, darah babi atau kuda dan nanah cacar sapi. Seluruhnya dapat bersifat toksid pada tubuh manusia. vaksin juga mungkin tercemar virus binatang yang membahayakan manusia (lihat “Bahaya Sebagian formula vaksin”). Tisu janin manusia yang digugurkan dalam sebagian vaksin, misalnya vaksin rubella, hepatitis A dan cacar air yang dibiakkan dalam sel diploid manusia (organ yang dibedah dari janin manusia yang digugurkan). Dalam kasus vaksin Rubela, artikel jurnal medis mengutip pendapat seorang dokter ( dr S. Plotkin dari Philadelphia): “janin tersebut dipilih khusus untuk tujuan ini. kedua orang tua bayi itu masih hidup dan sehat, mereka kini mungkin tinggal di Stockholm. Tindak aborsi mereka lakukan karena merasa memiliki anak terlalu banyak.” (inactivated Rubella Virus: Production and Biologics Control of Live Attenuated Rubella Virus Vaccines, Amer J Dis Child, 1969, Vol 118).
Selain meragukan dari sisi etika, tisu orang lain (tidak hanya dari binatang) bersifat asing bagi tubuh kita. Semua protein asing yang tidak disaring melalui proses pencernaan atau diproses dalam hati dapat meracuni tubuh. Protein ini telah terurai. Ia terdiri dari sel-sel binatang sehingga mengandung bahan genetic binatang. Ada kemungkinan gen dalam sel ini diambil oleh virus lemah yang masih hidup yang digunakan dalam vaksin. Virus ini kemudian menanam bahan genetic asing dari kultur tisu binatang ke dalam system genetic manusia. protein yang tidak dapat bersenyawa dalam darah adalah penyebab alergi. Ia dapat menyerang selubung myelin yang melindungi syaraf dan menimbulkan masalah syaraf (Walene James, pengarang Immunization: The Reality Beyond The Myth)

3. Tercemar kuman dan berbahaya. Vaksin tidak bebas kuman. Vaksin dikembangkan dengan 4 cara yang digunakan:
• Bakteri atau virus hidup yang dilemahkan agar tidak menyebabkan penyakit
• Bakteri mati atau virus yang tidak aktif
• Toksoid (racun bakteri yang telah dinetralkan)

Seluruh virus termasuk virus yang dilemahkan (dimatikan) mengandung RNA dan DNA yang terlepas dapat ditangkap oleh organism bersel yang terdapat didalamnya.
Kemudian organism ini dapat tersimpan didalam tisu seluruh tubuh dan sewaktu-waktu dapat menjadi aktif sehingga menyebabkan penyakit autoimun seperti kanker, sklerosis multiple, lupus, alergi dan arthritis rheumatoid. Menurut sebagaian ahli medis, bakteri yang mati dapat mengeluarkan racun ketika batuk rejan yang mengandung sekurangnya satu bahan yang dapat meracuni sel otak. Racun itu dapat merusak otak dalam waktu satu jam hingga beberapa hari setelah vaksinasi”, ungkap Neorologis pediatric, Marcel Kingsbourne MD. Menurut persatuan vaksin Australia, mycoplasma (salah satu dari kumpulan mikroorganisme tanpa membrane sel kaku) kadang kala dimasukkan ke dalam vaksin sebagai adjuvant untuk meningkatkan reaksi system imun terhadap vaksin. Kebanyakan organism ini menyebabkan penyakit, misalnya salah satu spesies organism adalah penyebab mycoplasma pneumonia yang kerap terjadi di kalangan anak-anak dan remaja.

Darah manusia seharusnya bebas kuman, yaitu tidak mengandung bakteri (atau organism lain) didalamnya. Tetapi semuanya berubah dengan pengenalan vaksin secara meluas dan diwajibkan ini. kekhawatiran telah banyak disampaikan bahwa vaksin melemahkan system imun dan terkadang dapat menyampaikan pada infeksi bakteri yang amat parah.

Dr. Richard Moskowitz, mantan presiden Institut homeopati nasional serta graduan di Harvard dan sekolah kedokteran New York berkata: “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan system imun.”

“Mereka memasukkan virus secara langsung ke dalam darah dan membuka jalan kepada organ dan tisu imun utama tanpa ada jalan yang jelas untuk menghilangkannya. Virus lemah ini beserta seluruh elemennya tetap tinggal dalam darah dan bertahan hidup didalamnya.”
“keadaan ini menggambarkan kelemahan dalam kemampuan merangsang reaksi yang efektif tidak hanya terhadap penyakit anak tetapi infeksi akut lainnya.”

Bahaya Sebagian Ramuan Vaksin
Berikut adalah informasi mengenai risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh sebagian bahan beracun utama dalam vaksin, yang disusun dari berbagai sumber termasuk dari Persatuan Pemerhati vaksin Australia.
• Alumunium, yaitu alumunium hidrooksida dan alumunium fospat (adjuvant yang menambah reaksi imun): dapat meracuni darah, syaraf dan pernafasan. Dinyatakan sebagai penyebab kerusakan otak dikaitkan dengan penyakit Alzeimer, hilang ingatan sementara, kejang dan koma. Tumpukkan alumunium dapat merusak tisu dan mengganggu system imun dan syaraf seumur hidup (catatan: dalam jumlah sedikit tidak beracun dan mungkin bermanfaat bagi tubuh. Namun kadarnya dalam vaksin amat tinggi, sekitar 0,5%)
• Ammonium Sulfat: diduga dapat meracuni system pencernaan, hati, syaraf dan system pernapasan.
• Ampotericin B: Sejenis obat yang digunakan untuk menceah penyakit seumur penyakit jamur. Efek sampingnya adalah menyebabkan pembekuan darah, bentuk sel darah menjadi tidak sempurna, masalah ginjal, kelesuan dan demam. Dapat menimbulkan alergi pada kulit.
• Tisu Binatang (seperti ginjal monyet, embrio ayam, telur ayam, serum janin sapi, tisu otak kelinci): selain membutuhkan proses pencernaan (diuraikan menjadi komponen asam amino sebelum diserap), juga tidak berguna bahkan meracuni tubuh. Semua zat tersebut –termasuk gelatin (yang diperoleh dari kulit sapi tertentu, demineralisasi tulang sapi dan kulit babi) atau gelatin dan kasein (protein susu)- adalah protein asing yang dimasukkan ke dalam vaksin untuk meningkatkan reaksi imun. Ketika disuntikkan protein tersebut bersifat toksid kepada tubuh. Karena Itulah system imun segera memberikan reaksi karena tertekan oleh serangan racun tersebut. Reaksi itu muncul dan mengakibatkan sensitifitas terhadap benda-benda tersebut. Protein asing ini mencetuskan alergi dan peradangan serta menghasilkan kejutan anafilatik pada individu yang lemah. Protein asing juga dapat mengandung banyak kuman binatang, yang sebagian besar masih asing bagi tubuh manusia. Misalnya virus monyet SV 40, virus ini tidak berbahaya untuk monyet, tetapi jika disuntikkan pada manusia dapat menyebabkan kanker otak, tulang (seperti myeloma multipel), paru-paru (mesotelioma) dan tisu limfoid (limfoma). Gejala-gejala itu banyak terjadi pada orang yang lahir sejak 20 tahun terakhir (The Journal of Infectious Deseases, September 1999), yaitu setelah produsen vaksin mengklaim telah ‘membersihkan’ vaksin polio.
• Beta Propiolactone: diketahui menyebabkan kanker. Diduga dapat meracuni system pencernaan, hati, system pernafasan, kulit dan organ genital.
• Kasein: perekat yang kuat, sering digunakan untuk melekatkan label pada botol. Walaupun dihasilkan dari susu, didalam tubuh kasein dianggap protein asing yang beracun.
• Serum Janin Sapi: darah yang diambil dari janin sapi. Produk darah ini biasanya digunakan sebagai protein eksperimen untuk digunakan pada kultur berbagai sel tisu. Biasanya serum ini mengandung virus binatang. Pada bulan oktober 1988, J. Grote menulis sepucuk surat dalam Journal og the Royal (London) Society of Medicine, menjelaskan bahwa virus Bovine Visna (yang mirip seperti AIDS) mencermati serum janin sapi yang digunakan dalam pembuatan pembuatan vaksin dan benda-benda seperti virus telah ditemukan dalam vaksin yang diizinkan untuk kegunaan klinis. “Sebelum digunakan semua vaksin perlu diuji untuk menghindari HIV dan virus Bovine Visna perlu diteliti lebih lanjut hubungannya dengan HIV serta kemungkinannya mendorong pada HIV”, tegas Grote
•Formaldehid: sejenis disvektan yang diketahui sebagai factor penyebab kanker. Zat ini lebih berbahaya dibandingkan sebagian bahan kimia lain. Formalin menempati peringkat ke 5 dari 12 bahan kimia yang paling berbahaya. Sekurang-kurangnya ada 8 zat yang ditetapkan dalam konvensi sebagai zat yang paling berbahaya untuk ekosistem dan kesehatan manusia dan formaldehid termasuk salah satunya (Enviromental Defense Fund, AS)
• Formalin: salah satu turunan dari formaldehid. Formalin adalah campuran 37%-40% formaldehid, air dan biasanya 10% methanol. Formalin digunakan untuk menetralkan toksin bakteri untuk membuat vaksin toksoid. Zat ini membunuh virus yang tidak di-inginkan yang mungkin terdapat dalam kultur. Juga sebagai bahan pengawet. Kegunaan lainnya adalah sebagai larutan mengawet tisu. Atau sebagai pengawet specimen organ dalam eksperimen patologi.
• Gelatin (digunakan sebagai agen penguat dalam sebagian virus hidup): zat ini adalah protein binatang yang dihasilkan dari kolagen yang diperoleh dengan merebus kulit, tulang dan tisu-tisu lain setelah proses awal dengan zat asam atau alkali. Zat ini dapat menimbulkan alergi pada sebagian orang.
•Sel-sel Diploid Manusia: diambil dari tisu janin yang digugurkan
• Monosodium Glutamat (MSG): pada binatang percobaan menyebabkan lesi otak dan gangguan endokrin (seperti kegemukan dan gangguan reproduksi). Bagi orang yang alergi dengan MSG mungkin akan mengalami perasaan seperti terbakar atau kebas di belakang leher, lengan dan punggung atau mengalami sakit dada, sakit kepala, lesu, denyut jantung cepat atau kesulitan bernafas. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS, “Suntikan Glutamat dalam hewan percobaan menyebabkan kerusakan sel syaraf otak”.
•Neomycin adalah obat anti bakteri untuk membunuh bakteri pencernaan sebelum proses pembedahan untuk menghindari infeksi. Antibiotik ini mengganggu penyerapan Vitamin B6, kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan epilepsy dan cacat mental. Vitamin B6 adalah vitamin utama untuk pembentukan asam amino (zat pembentuk seluruh protein dan beberapa jenis hormon).
•Fenol juga dikenal sebagai asam karbolik: fenol adalah bahan kaustik sangat beracun yang diperoleh dari tar arang dan digunakan dalam pembuatan disfektan, pewarna, industry farmasi, pelastik, germisid dan bahan pengawet. Fenol dapat menyebabkan keracunan sistemik, kelemahan, berkeringan, sakit kepala, syck, hiper sensitive, kerusakan ginjal, kejang, gagal jantung atau ginjal dan kematian. Penggunaan dalam jangka panjang menyebabkan muntah-muntah dan gangguan mental. Menurut Chaterine Diodati, MA dalam buku Immunization: History, Ethics, Law and Health, fenol diduga dapat mengikis kulit dan diketahui merupakan racun protoplasmic (beracun untuk semua jenis sel). “Penelitian telah menunjukkan, fenol mampu menghalangi fagositosis (Fagosit bertugas sebagai barisan pertahanan pertama tubuh melawan aktivitas antigen, ia menelan dan mencerna antigen dan menyebabkan elemen-elemen lain system imun menjadi aktif)” artinya fenol tidak merangsang reaksi imun tetapi melemahkannya. Dengan mengganggap tujuan vaksin adalah untuk merangsang reaksi imun, penggunaan fenol yang menghalangi fagositosis membantah anggapan tersebut. “Bahaya mungkin tidak dapat dihindari jika pathogen dimasukkan kedalam tubuh ternyata fenol menghalangi reaksi imun yang sesuai.”
•Fenoksi Etanol (anti beku): sejenis alcohol yang berfungsi sebagai antiseptic untuk mencegah perkembangan alami mikroorganisme dalam vaksin. Alcohol amat beracun dan dapat menimbulkan berbagai masalah termasuk bau badan tidak sedap, kebutaan, asidosis, hipoglikemia, hiperlipidemia (seperti peningkatan kadar lemak trigliserida dan kolesterol dalam darah), tekanan system syaraf pusat, kerusakan pencernaan, koma dan kematian.
•Polymyxin B: Antibiotik yang memiliki tingkat reaksi alergi yang ringan hingga menyebabkan kematian.
•Polysorbate 20 dan Polysorbate 80: bahan yang meracuni kulit atau organ genital. Diketahui menyebabkan kanker pada hewan.
•Sorbitol: pengganti gula atau lebih spesifik alcohol manis yang dihasikan dari hydrogen dan glukosa yang diekstrak dari gula jagung. Zat ini berhubungan dengan kerusakan system usus
•Thimerosal juga dikenal dengan sodium ethylmercurithiosalycilate atau etilmercury (raksa) adalah bahan pengawet berbahan dasar raksa. Raksa adalah unsur kedua yang paling beracun kepada manusia (setelah uranium dan derifatnya). Raksa adalah neurotoksin yang dapat merusak otak dan system syaraf dan dapat mengantarkan pada penyakit autoimun.
•Tri(N)Buthylphosphate: diduga meracuni ginjal dan syaraf
•Sel-sel Vero: lapisan sel yang diambil dari ginjal monyet hijau (Vervet) afrika
•Etilena glikol (anti beku): digunakan dalam pelarut pengencer cat dan pencuci kaca.

12 hal yang harus diperhatikan
Disamping isu bahan beracun, logam berat dan virus serta bakteri manusia/binatang, vaksin juga menimbulkan berbagai kontroversi. Berikut adalah 12 hal yang harus kita soroti:

1. Dokter tidak mampu menjamin keamanan dan efektivitas vaksin.
Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relative yang tidak dapat diartikan secara umum, kata dr Haris Coulter, seorang pakar vaksin batuk rejan (pertussis) dan salah seorang dari penulis buku DPT: A Shot in the Dark dan pengarang buku Vaccination, Social Violence and Criminality.
“mereka berkata bahwa vaksin adalah aman karena hanya satu orang dalam seratus ribu anak mengalami reaksi yang ganas. Angka itu berubah dari masa ke masa. Kadang kala besarnya adalah satu orang dari 100.000 kadang kala satu orang dalam 300.000 dan kadang kala satu orang dalam 500.000 anak yang disuntik vaksin”
“Anda dapat mempertanyakan apakah vaksin benar-benar aman bagi anak-anak yang menjadi korban, padahal itu tidak aman sama sekali.”
Coulter mengemukakan satu lagi isu penting terkait dengan keamanan vaksin: terdapat berbagai bahaya yang disebabkan oleh vaksin dan kita seharusnya tidak boleh hanya memberi perhatian terhadap efek yang berbahaya. Selanjutnya beliau menjelaskan, di semua kalangan yang terkena factor tekanan mental -dan vaksin dapat dikatakan sebagai factor tekanan mental- reaksi terhadao tekanan jiwa itu berbeda-beda dari mulai yang tidak serius hingga menyebabkan kematian. Yang tdak diperhatikan para ilmuan yang khawatir dengan vaksinasi adalah kelompok pertengahan. Satu orang dalam 100.000 mendapatkan dampak yang parah, mereka mengalami palpasi sereberum, cacat mental atau bahkan kematian. Kita tahu semua hal itu terjadi. Tetapi bagaimanakah nasib kelompok pertengahan?
Apakah vaksin efektif? Menurut organisasi anti vaksin, New Yorkes for Vaccine Information and Choice (NYVIC), beberapa penelitian epidemiologi yang dipilih secara teliti merupakan salah satu factor yang membolehkan vaksinasi. Tetapi bagaimanapun, kebanyakan penelitian ini bukan merupakan sumber yang sah untuk membuat kesimpulan mengenai efektivitas vaksin.

Misalnya, jika 100 orang disuntik vaksin dan 5 diantaranya mengidap penyakit, vaksin dinyatakan efektif 95%. Tetapi jika hanya 10 dari 100 orang terhindar dari penyakit, vaksin itu sebenarnya hanya efektif 50%. Karena tidak ada seorang pun yang sanggup menghindarkan semua penduduk dari penyakit secara langsung –meski bagi yang telah mendapatkan vaksin- khasiat vaksin tersebut mungkin sebenarnya bukan karena vaksin.

2.Keamanan vaksin belum diuji dengan benar
•Metoda yang sering digunakan oleh ilmuan medis adalah penelitian plasebo yang rahasia. Di Australia saja dilaporkan bahwa pengujian ini tidak pernah dilakukan terhadap semua vaksin berlisensi
•Pada bulan januari 2000, Journal of Advers Drug Reaction melaporkan bahwa vaksin MMR belum mendapatkan pengujian yang cukup dana semestinya tidak mendapatkan lisensi.
•Pada bulan oktober 1999, vaksin yang dibuat untuk mencegah penularan Rotavirus (menyebabkan diare pada anak-anak) ditarik dari pasar AS. Setelah vaksin Rotashield diberikan kepada jutaan bayi, ternyata dapat menambah risiko usus tersumbat. Hampir 100 kasus usus tersumbat dilaporkan secara resmi, dan 20 bayi mengalami masalah usus tersumbat dalam waktu 1-2 minggu setelah menerima suntikan.

3.Vaksinasi didasarkan pada prinsip yang tidak kokoh, sehingga dapat dipertanyakan
•Menyuntikan antigen langsung kedalam aliran darah bukanlah tindakan alami dan sangat berbahaya. Jamie Murpfy, penulis buku What Every parent Should Know About Immunization menjelaskan: “Apabila anda menyuntikkan vaksin kedalam tubuh, anda sebenarnya membuat sesuatu yang tidak alami karena anda menyuntikkannya langsung kedalam aliran darah. Itu bukan tempat masuk alami bagi virus dimana seluruh system imun kita diciptakan untuk mencegahnya.” Apa yang yang sedang kita lakukan adalah member jalan langsung kepada virus atau bakteri ke dalam aliran darah, tempat terakhir yang anda inginkan bagi mereka. Hal ini menambah peluang bagi serangan penyakit karena virus dari vaksin yang mengendap didalam sel dan tidak dimusnahkan seluruhnya oleh system kekebalan tubuh. Masalahnya, para ahli kedokteran dan saintis tidak mengetahui dan tidak pernah diketahui bagaimana kekuatan infeksi yang sebenarnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang dapat diukur. Jadi, mereka hanya mengira-ngira jumlah antigen dan bahan kimia tambahan lain yang dimasukkan kedalam vaksin. Oleh karena itu vaksinasi adalah produk sains yang diragukan. Buktinya sangat jelas jika kita menganalisanya secara mendalam. Menurut bukti klinik, vaksinasi berupaya merangsang produksi antibody penerimanya. Namun hal yang tidak jelas adalah apakah produksi antibody itu akan menyebabkan insensitifitas terhadap penyakit tersebut.
Sehubungan dengan itu, NYVIC mengemukakan beberapa hal:
-Anak-anak yang mengalami kekurangan protein plasma gama globulin sehingga tidak dapat menghasilkan antibody. Namun proses kesembuhan mereka dari penyakit hampir menyamai anak-anak lain
-Penelitian yang dipublikasikan oleh ikatan Dokter Inggris pada 1951 sewaktu waba difteri menyimpulkan: tidak ada kaitan diantara jumlah antibody dan serangan penyakit. Para peneliti pernah menemukan orang yang memiliki kekebalan dengan jumlah antibody yang sangat rendah dan sebaliknya ada penderita yang justru memiliki jumlah antibody yang tinggi
-Penelitian juga mendapati vaksinasi mengenalkan sel-sel imun kepada antigen tertentu dalam vaksin, menyebabkannya tidak bereaksi terhadap infeksi lain. Maka kekuatan imun kita sebenarnya berkurang sehingga menyebabkan rendahnya daya tahan tubuh.
•Salah satu komponen teori imunisasi adalah “Imunitas kolektif”, yang menyatakan jika cukup banyak orang dalam komunitas telah memiliki imunitas, maka seluruh komunitas telah terlindungi. Tetapi banyak kasus yang menunjukkan keadaan sebaliknya. Penduduk yang seluruhnya mendapatkan vaksinasi ternyata terkena campak, keadaan ini sepertinya merupakan akibat kadar vaksinasi yang tinggi. Ahli epidermiologi Minnesota menyatakan apabila dilakukan penelitian akan diketahui vaksin Hib meningkatkan resiko penyakit, anak-anak yang disuntik vaksin ini 5 kali lebih berisiko terkena meningitis.
•Satu lagi program imunisasi yang membingunkan adalah anggapan bahwa semua anak –tanpa memandang usia- adalah sama. Bayi berumur 2 bulan dengan berat 8 pound menerima dosis yang sama dengan anak berumur 5 tahun dengan berat badan 40 pound. Bayi dengan system imun yang belum matang mungkin menerima 5 kali lipat dosis itu (relative terhadap berat badan) dibandingkan anak yang lebih tua (sumber: NYVIC). Di AS, “Hot Lots” –beberapa vaksin dengan kadar kematian dan kecacatan tinggi yang tidak seimbang- telah berkali-kali diketahui pasti oleh NVIC, tetapi VDA enggan campur tangan untuk mencegah kerusakan tubuh dan kematian yang tidak wajar itu. sebaliknya mereka tidak pernah menarik vaksin jika terjadi efek yang buruk.
•Program vaksinasi juga menganggap semua penerima, tidak melihat suku bangsa, budaya, diet, geografis, atau semua keadaan lain akan menimbulkan reaksi yang sama. Anggapan ini mungkin tidak akan terbukti salah seandainya tidak terjadi kasus beberapa tahun lalu di wilayah Utara Australia, dimana kadar imunisasi yang ditngkatkan mengakibatkan meningkatnya kematian bayi sebanyak 50% pada kalangan penduduk asli. Satu penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine juga menjelaskan sejumlah besar anak-anak mengidap polio akibat vaksin, suatu fenomena yang jarang berlaku di Negara-negara maju. Jika dikaitkan dengan suntikan antibiotic, diketahui satu suntikan dalam masa satu bulan setelah vaksinasi, meningkatkan risiko polio 8 kali, 2-9 suntikan meningkatkan risiko 27 kali dan 10 atau lebih suntikan meningkatkan risiko 182 kali (Washington Post, 22 Februari 1995)

4.Vaksin mungkin tercemar
Semua vaksin untuk anak selain Hepatitis B (yang dihasilkan secara genetik dan menimbulkan berbagai masalah), dikulturkan dengan cara yang sama dalam tisu binatang, air rebusan binatang atau darah manusia serta darah atau lapisan sel dari janin manusia yang digugurkan.

Tetapi tidak satupun dari kaidah ini yang menjamin vaksin tidak tercemar. Malah telah diketahui banyak bakteri dan virus dapat mencemari vaksin.
Hampir tidak ada satu pun penelitian yang mengkaji bahan pencemar ini. beberapa bahan pencemar yang telah diteliti menimbulkan kekhawatiran dari orang tua terkait dampak suntikkan bahan ini kepada anak-anak mereka dalam jangka panjang. Misalnya SV 4U (Simian atau virus monyet 40, satu diantara 60 virus monyet yang diketahui mencemari vaksin polio) telah dihubungkan dengan kanker pada manusia.

Selain itu, retrovirus ayang yang dikenal dengan “Reserve Transcriptase” mencemari vaksin campak dan gondok. Bahan ini memiliki kode DNA yang berbeda dengan manusia, diperkirakan dapat berubah menjadi virus HIV yang menyebabkan AIDS pada manusia. AIDS sendiri telah dikaitkan dengan virus yang dikenal sebagai Simian Immunodefiency Virus (SIV) yang mencemari vaksin polio dan cacar.

Virus campak, gondok dan rubella (MMR) dan vaksin lain yang mengandung darah sapi dapat menyebabkan penyakit Creutzfied-Jacobs (seperti penyakit sapi gila) pada manusia sehingga membawa maut.

Bahkan pencemaran telah menjadi masalah yang selalu melanda para pembuat vaksin.
•Sewaktu perang dunia II, vaksin demam kuning yang dihasilkan dari serum darah manusia diberikan kepada tentara AS. Tanpa disadari vaksin ini tercemar virus hepatitis. Akibatnya lebih dari 50.000 kasus hepatitis terjadi pada tentara Amerika yang telah disuntik vaksin ini.
•Pada tahun 60-an, vaksin polio yang dihasilkan dengan tisu ginjal monyet pada tahun 1966 dan 1063 tercemar virus monyet (virus Simian Nomor 40). Walaupun virus ini menyebabkan kanker pada binatang percobaan. Lembaga kesehatan pemerintah menegaskan virus ini tidak menimbulkan masalah pada manusia. namun belakangan terbukti bahan genetic SV40 muncul dalam sel kanker dan tisu normal manusia. Para peneliti kini mengaitkan vaksin polio yang dicemari SV40 dengan peningkatan kasus kanker paru-paru yang jarang terjadi (mesotelioma) dan kanker sumsum tulang (myeloma multipel). Dalam laporan 1999, DNA SV40 ditemukan dalam tisu 4 orang anak yang dilahirkan setelah tahun 1982, tiga diantaranya merupakan pasien transplantasi ginjal dan satu orang lagi mengidap tumor ginjal. Mungkinkah SV40 dapat berpindah dari orang tua kepada anak-anaknya? Tidak ada seorangpun yang dapat memastikan.

5.Evek samping jangka panjang yang serius
Menurut laporan medis, anak-anak sekarang kurang sehat dibanding anal-anak dahulu. Saat ini, 40% lebih dari mereka mengalami keadaan yang kronis, sesuatu yang belum pernah terdengar sebelum vaksinasi dikenalkan secara besar-besaran. Vaksin telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti asma, eksim, arttritis rheumatoid pada remaja, autism, infeksi telinga kronis, diabetes yang bergantung pada insulin, hiperaktif colitis ulseratif sindrom kerusakan usus, skizofrenia, kanker dan lain-lain.

Melihat pada kandungan vaksin, hal ini tidaklah mengherankan. Misalnya selain raksa, hampir semua vaksin mengandung alumunium yang berhubungan dengan penyakit Alzheimer. Menurut seorang pakar dari Persatuan Vaksin Internasional 1997, orang yang menerima 5 atau lebih suntikan vaksin flu lebih berpeluang untuk mengidap penyakit Alzheimer dibandingkan orang yang hanya menerima hingga 2 suntikan vaksin tersebut.
Bukti dampak buruk vaksin telah didokumentasikan secara luas oleh banyak pakar kesehatan, misalnya:

•Menurut sejarawan medis, peneliti dan penulis Harris Coulter, Ph.D dalam penelitiannya tentang imunisasi didapati: imunisasi menyebabkan ensefalitis (inflamasi otak) tahap rendah pada bayi yang jumlahnya lebih besar dari data yang diakui depatermen kesehatan Negara, yaitu kira-kira 15-20%. Beliau menegaskan Sequelae (kondisi yang timbul karena suatu penyakit) ensefalitis dapat berupa autism, gangguan daya ingat, kerusakan otak minimum hingga sedang, epilepsy, kejang, gangguan tidur, hilangnya nafsu makan, gangguan seksual, asma, diabetes, kegemukan, dan ketidakstabilan emosi merupakan gangguan yang dihadapi masyarakat saat ini. sebelumnya maslah ini jarang terjadi tetapi belakangan menjadi hal yang biasa setelah program vaksinasi disosialisasikan.
•Penelitian di Jerman menemukan hubungan antara vaksin dengan 22 keadaan neurologi, termasuk gangguan konsentrasi dan epilepsy. Yang menjadi dilema adalah unsure-unsur virus dalam vaksin dapat bertahan dan terpendam dalam tubuh manusia selama bertahun-tahun dengan dampak yang tidak disadari. Jutaan anak mengikuti uji penelitian yang kasar. Namun tidak ada upaya yang serius dan sistematis dari kalangan medis untuk mengetahui efek sampingnya atau menentukan dampaknya dalam jangka panjang.

6.Menimbulkan penyakit yang seharusnya dapat disembuhkan
Menurut sebagian pakar, walaupun dimaksudkan untuk mencegah penyakit, vaksin dapat merangsang penyakit 5-10%. Di Amerika, masyarakat diberi kabar bahwa polio telah dibasmi sejak tahun 1979. Yang tidak dikonfimasikan adalah: semua kasus polio yang tercatat sejak itu sebenarnya disebabkan oleh vaksin polio sendiri. Vaksin ini dilaporkan menjadi penyebab kasus polio baru di Amerika. Dalam siding kongres AS tahun 1962, Dr Bernard Greenberg, ketua bidang biostatistik di sekolah kesehatan umum, Universitas Carolina Utara, menceritakan bahwa kasus polio meningkat dengan cepat sejak vaksinasi dijalankan (pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50% dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%). Data statistic tersebut diputar balikkan oleh Asosiasi kesehatan masyarakat dengan memberi gambaran sebaliknya.

7. Tidak dapat melindungi dari penyakit menular
Selama bertahun-tahun para orang tua telah diberi tahu bahwa setelah anak mendapatkan vaksin dengan lengkap, mereka akan terlindungi seumur hidup. Tetapi kini terbukti bahwa vaksin tidak dapat melindungi anak-anak maupun orang dewasa dari penyakit menular. Di Australia, data statistik Negara telah menunjukkan sejumlah besar wabah muncul di kalangan mereka yang telah mendapatkan vaksinasi atau terlalu muda untuk mendapatkan vaksin.

Menurut Australian Nurses Journal: “Penelitian mengenai penurunan jumlah penyakit menunjukkan adanya penurunan hingga 90% dari penyakit penyebab kematian. Penyakit itu telah dibasmi sebelum diperkenalkannya imunisasi secara besar-besaran pada akhir tahun 30-an dan awal atau 40-an”
Pernyataan yang serupa dibuat oleh Medical Journal of Asutralia “penurunan kasus Tetanus telah terjadi sebelum pengenalan toksoid Tetanus kepada penduduk (imunisasi: pen). Penyebab penurunan angka ini juga sama dengan yang terjadi pada semua jenis penyakit menular lainnya yaitu peningkatan kebersihan, perbaikan gizi, peningkatan kualitas hidup, dan sebagainya”

Hakikatnya imunisasi gagal mencapai tahap kekebalan yang diharapkan dan menimbulkan komplikasi yang mengerikan (termasuk kematian). Di AS Alan Philips, penasehat Citizens for healt care and Freedom (sebuah lembaga nirlaba di Carolina Utara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu vaksin dan memperjuangkan hak untuk memilih), juga menentang anggapan bahwa vaksin bertanggung jawab atas penurunan yang dramatic dari penyakit menular pada abad ini maupun abad yang lalu.

“Menurut British Asossiation ot the Advancement of Science, penyakit pada usia anak-anak berkurang hingga 90% antara tahun 1850 sampai 1940, seiring dengan perbaikan sanitasi dan kesehatan, sebelum program vaksinasi diwajibkan”

“Kematian akibat penyakit menular di AS dan Inggris berkurang secara bertahap hingga rata-rata 80% selama abad ini (kematian karena campak berkurang lebih dari 97%) sebelum adanya vaksinasi”
“Di Great Britain, wabah polio meningkat pada tahun 1959 dan telah berkurang 82% pada tahun 1959 sebelum vaksin diperkenalkan”

“karena itu vaksinasi bisa dianggap hanya menyumbangkan sedikit sekali penurunan tingkat kematian akibat penyakit menular pada abad ini. namun hal ini pun dapat dipertanyakan karena kadar penurunan tidak berubah setelah diperkenalkan vaksin”

8.Vaksin berhubungan dengan wabah penyakit
•Menurut peneliti vaksin AS, Neil Z. Miller, sebelum program vaksinasi besar-besaran 50 tahun yang lalu, di Negara itu tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun tidak banyak ditemukan, dan kasus autism tidak pernah ada.
•Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi vaksin Nasional, persatuan konsumen yang berpusat di Virginia AS, mendakwa vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan system imun dan syaraf, hiperaktivitas, kelemahan daya ingat, asma, sindorm keletihan kronis, lupus, arthritis rheumatoid, sklerosis multiple dan epilepsy. Bahkan AIDS yang tidak dikenal dua decade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia. Mungkinkah vaksin yang tercemar virus penyebab kanker dan melemahkan system imun menimbulkan banyak penyakit baru?

9.Vaksin tidak dapat dipercayai –vaksin tidak resisten terhadap penyakit tetapi resisten terhadap kesehatan-
Sejarah vaksinasi penuh dengan conto penipuan yang dibuat-buat untuk meyakinkan orang bahwa vaksin adalah penakluk penyakit yang sangat hebat, padahal sebenarnya vaksin dapat menunda bahkan menghambat penyembuhan penyakit.
•Setelah mengkaji informasi medis mengenai vaksin, dr. Viera Scheibner (ketua Research Scientist for the New South Wales government, dan pengarang 3 buku dan 90 paper ilmiah), menyatakan bahwa “Tidak ada bukti vaksin dapat mencegah setiap penyakit, sebaliknya terdapat banyak bukti yang menunjukkan vaksin menyebabkan efek samping yang serius.”
• Dalam b, pengarang buku best seller Medical Mafia, Guylaine Lanctot, M.D dari Kanada menyatakan: “Lembaga kesehatan Negara terus- menerus berbohong vaksinasi membahayakan system imun, ia dapat menyebabkan banyak penyakit. Kita sebenarnya sedang mengubah kode genetic kita mengikuti vaksin… 10 tahun dari sekarang kita akan tahu bahwa vaksin adalah kejahatan terbesar bagi kemanusiaan.” Informasi medis memiliki sejumlah hasil penelitian mengenai ketidak efektifan vaksin, campak, gondok, cacar, polio dan penularan Hib semuanya terjadi pada penduduk yang telah divaksinasi. CDC Amerika Serikat sendiri melaporkan “Dikalangan anak-anak sekolah, wabah campak terjadi di sekolah yang mendapatkan vaksinasi lebih dari 98%. Dan hal yang sama berlaku di setiap Negara, termasuk daerah yang tidak ada laporan kasus campak sejak beberapa tahun yang lalu, “’Bahkan CDC melaporkan, campak merebak di kalangan penduduk yang mendapatkan vaksin itu 100%.” Penelitian tentang fenomena ini menyimpulkan paradox yang nyata adalah ketika kadar imunisasi campak meningkat hingga taraf yang tingga pada penduduk campak terjadi pada orang yang telah mendapatkan imunisasi.

Penelitian terbaru mendapati vaksin campak menghasilkan gangguan imun yang meningkatkan risiko terkena penyakit lain.

Penelitian-penelitian ini menyatakan bahwa imunisasi tidak produktif, suatu tanggapan yang dilandasi oleh kejadian menyebarnya wabah menyusul pemberian imunisasi di seluruh Negara. Jepang mengalami peningkatan kasus cacar setiap tahun menyusul diwajibakannya vaksin ini pada tahun 1872. Menjelang 1892 telah terjadi 29.979 kematian padahal semua korban telah divaksinasi. Pada awal tahun 90-an, Filipina mengalami wabah cacar terburuk setelah 8 juta orang menerima 24,5 juta suntikan vaksin, mengakibatkan tingkat kematian bertamba empat kali lipat.

Pada tahun 1989, Oman mengalami wabah polio yang meluas pada masa enam bulan selepas menerima vaksin ini. di AS pada tahun 1986, 90% dari kasus batuk rejan di Kansas terjadi pada orang yang telah mendapatkan suntikan vaksin. Sedangkan di Chicago tahun 1993 angkanya mencapai 72%

10. Dokter dan professional kesehatan jarang melaporkan efek buruk vaksin
Di AS antara tahun 1991 sampai 1994, sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kapada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 minggu setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi dikalangan anak-anak usia 1-3 bulan. Bagaimana hanya sepersepuluh efek samping vaksin yang dilaporkan kapada VAERS. Bilangan ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kejadian komplikasi akibat vaksin. FDA mengakui bahwa 90% lebih dampak buruk yang serius tidak dilaporkan. Jadi dokter manapun yang menyatakan hanya 1 dari sejuta anak mati akibat vaksin adalah sebuah kebodohan. Lalu bagaimana kondisi yang sebenarnya? VAERS FDA menerima kurang-lebih 11.000 laporan dampak buruk vaksin yang serius setiap tahunnya. Sebanyak 1% adalah kematian akibat vaksin.

Angka ini saja sangat mengagetkan, namun ini hanya sebagian kecil dari efek buruk akibat vaksin yang dilaporkan yaitu hanya 10% dari jumlah yang sebenarnya. NVIC melaporkan bahwa: “di New York hanya 1 dari 40 (2,5%) dokter yang bersedia melaporkan kematian atau kerusakan tubuh setelah vaksinasi.” Berarti 97,5% kematian dan kerusakan akibat vaksin yang tidak dilaporkan.

Penemuan ini menunjukkan kemungkinan telah terjadi lebih dari 1000 kematian akibat vaksin di AS setiap tahun.

Di Australia, fenomena yang sama terjadi dilaporkan kurang dari 10% dampak buruk vaksin yang dilaporkan. “Ini berarti dugaan pemerintah mengenai keamanan vaksin sebesar 90% dianggap benar.’ Menurut Ikatan Vaksinasi Australia, penerbit Informed Choice, sebuah majalah mengenai kesehatan alami, naluri orang tua dan kehidupan organic. “Selain itu pusat data efek samping buruk pada masa kini memiliki data-data mengenai 800 efek buruk vaksin yang serius. Namun tidak satupun dampak itu dilaporkan oleh dokter atau praktisi kesehatan yang terkait.”

11. Dokter menolak vaksinasi
Banyak dokter diketahui enggan menerima suntikan vaksin untuk diri sendiri dan keluarga mereka. Dalam, Journal Of the American Medical Association (isu 20 februari 1981), sebuah artikel berjudul, “Rubella Vaccine in Suspectible Hospital Employees, Poor Physician Participation”, melaporkan jumlah partisipan terendah dalam imunisasi campak terjadi dikalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada para pakar obstetric dan kadar terndah lain terjadi pada para pakar pediatric, kurang-lebih 90% pakar obstetric dan 66% pakar pediatric menolak suntikan vaksin Rubella.
Penulis menyimpulkan, “kekhawatiran terhadap dampak buruk vaksinasi yang belum pasti menjadi alasan utama bagi mereka untuk berbuat demikian.”

Jika vaksin aman dan efektif seperti pernyataan ilmuan medis, mengapa para dokter enggan menerima suntikan vaksin? Sebagai tambahan, dokter memiliki risiko tinggi tertular penyakit setiap hari. Mereka dianjurkan agar menerima vasksinasi karena mereka selalu berisiko tertular penyakit.

Dalam British Medical Journal, sebuah artikel berjudul “Attitudes of General Practitioners Towards their Vaccination Agains Hepatiis B’ menyatakan dari 598 dokter yang ditanya tentang vaksin hepatitis B, 86% percaya semua praktisi kesehatan perlu mendapatkannya. Namun, 309 dari mereka tidak mengambilnya.

Sementara itu dalam British Medical Journal mengenai vaksin Hepatitis B. Para ahli bedah mengatakan: “Infeksi virus Hepatitis B menjadi ancaman serius bagi pekerja kesehatan. Para ahli bedah paling berisiko terkena, kesehatan dan mata pencaharian mereka akan terancam”

Kemudian, artikel itu menambahkan, “meskipun terdapat bukti peningkatan risiko infeksi, banyak ahli bedah tidak menerima imunisasi. Jelaslah, semua ahli bedah tidak mampu melindungi diri sendiri. Tetapi yang mengherankan mereka justru mendesak agar praktisi muda menerima imunisasi”

12.Vaksinasi lebih mengutamakan keuntungan dari pada mengobati
Banyak orang yang menganggap vaksin itu aman karena digalakkan oleh pemerintah. Tetapi pemerintah dari kebanyakkan Negara hanya bergantung pada informasi dari perusahaan produsen vaksin mengenai keamanan dan efektifitasnya.
Masalahnya, perusahaan farmasi telah membiayai hampir semua penelitian vaksin hingga sekarang. Perusahaan itu pada dasarnya lebih mengutamakan keuntungan komersial. Hal ini mendorong para pembuat vaksin membesar-besarkan penemuan mereka.

Menurut ahli imunologi, John B. Classen, M.D. M.B.A “Penelitian yang digunakan untuk mendukung imunisasi sangat lemah sehingga mustahil untuk mengatakan imunisasi benar-benar menguntungkan masyarakat secara umum.”
Persoalan ini hanya dapat diketahui secara pasti melalui kajian terperinci, tetapi upaya ini tidak pernah dijalankan. Kekurangan dalam penelitian sebelumnya tidak dilakukan tindak lanjut jangka panjang, sementara keracunan yang kronis tidak diperhatikan.

Vaksin adalah industry yang besar, dan apa yang anda bayar –inokulasi dan pemeriksaan dokter- adalah bisnis yang menguntungkan bagi pakar pediatric dan produsen vaksin. Di Australia baru-baru ini, para dokter dilaporkan meneriman bayaran dari pemerintah untuk mempromosikan vaksin. Bayaran itu dapat bertambah puluhan ribu dolar jika konsumen bertambah. Kondisi yang mengabaikan etika ini dengan jelas menunjukkan dokter mungkin tidak objektif bila berurusan dengan vaksin. Karena setiap system penjagaan kesehatan dan pemerintahan adalah potensial pembeli, vaksin dengan harga jutaan dolar dibelanjakan untuk memupuk pertumbuhan industry vaksin yang bernilai milyaran dolar itu. keuntungan prdusen sudah pasti terjamin, namun dampak negatifnya tidak diperhatikan.

SARAT DENGAN KIMIA BERACUN
“Satu suntikan vaskin yang diberikan kepada bayi yang baru lahir dengan berat badan 6 pound sama dengan 30 suntikan vaksin yang diberikan kepada orang dewasa seberat 180 pound. Selain itu, bayi turut terkena dampak racun alumunium dan formaldehid yang tinggi dalam sebagian vaksin. Dan kadar keracunan dapat meningkat hingga kadar yang tidak diketahui. Selanjutnya kita ketahui bahwa bayi tidak mampu menghasilkan cairan empedu dengan jumlah yang cukup dan belum memiliki kapasitas ginjal seperti orang dewasa selama beberapa bulan pertama kelahirannya. Cairan empedu adalah jalan biokimia utama tempat raksa disingkirkan dari tubuh dan bayi tidak mampu melakukannya. Ginjal bayi juga tidak mampu menyingkirkan alumunium. Selain itu raksa juga diketahui dapat mengganggu fungsi ginjal.” Boyd Haley, Ph.D. Profesor dan ketua program kimia Universitas Kentucky.

Banyak daerah di Amerika Serikat mewajibkan anak-anak untuk menerima 33 imunisasi sebelum masuk sekolah, dengan sebagian dari padanya diberikan dalam beberapa minggu pertama kelahiran mereka, ketika menginjak usia 16 tahun anak-anak AS telah menerima 40 suntikan vaksin.

Sebenarnya jumlah suntikan vaksin yang diwajiban telah meningkat dari 10 menjadi 30 dalam tempo 25 tahun. Selama masa ini terdapat peningkatan serentak dalam jumlah anak yang mengalami penurunan daya ingat dan gangguan konsentrasi. Orang tua di Amerika semakin khawatir setelah pengamaat kesehatan masyarakat AS dan Akademi Pediatrik Amerika mendapati kandungan raksa dalam tubuh sebagian anak-anak yang telah terkumpul dalam waktu 6 bulan pertama sejak kelahirannya, kadar tersebut bertambah melebihi ambang batas.

Sampai usia 2 tahun, anak-anak Amerika dilaporkan telah menerima 237 mikrogram raksa melalui vaksin. Kadar ini melebihi ambang batas yang ditetapkan Organisasi Perlindungan Alam AS yaitu 1/10 mikrogram per hari. Sedangkan kita ketahui jumlah raksa yang diterima oleh bayi setiap satu suntikan setara dengan 40 suntikan vaksin per hari yang diberikan pada orang dewasa dengan berat badan 100 pound. Sebuah penemuan di Amerika menunjukkan bahwa vaksin Hepatitis B mengandung 12 mcg raksa (30 kali lipat dari ambang batas). DtaP dan Hib mengandung 50 mcg raksa (60 kali lipat dari ambang batas) dan Hepatitis B dan Polio mengandung 62,5 mcg raksa (78 kali lipat dari ambang batas).

Akan tetapi vaksin terus menerus dibuat dan diwajibkan kepada masyarakat. Menurut pusat informasi vaksin nasional (NVIC) AS, terdapat lebih dari 250 vaksin baru dihasilkan untuk mencegah berbagai penyakit seperti penyakit telinga dan diare dan 100 diantaranya tengah menjalani uji klinis.

Laporan lain menyatakan para peneliti sedang berusaha menciptakan vaksin yang dapat disebarkan melalui nyamuk dan buah-buahan tanaman hasil transgenic. Di AS, bulan Juni 2003 sebuah vaksin baru untuk influenza bernama FluMist yang digunakan sebagai tetes hidung telah diluluskan oleh FDA untuk digunakan oleh orang sehat usia 5 hingga 49 tahun. Vaksin ini dijadwalkan mulai digunakan pada bulan November. Penjualan vaksin ini dianggarkan akan mencapai 1 miliar US Dolar per tahun.

Pengguna vaksin ini mungkin akan terhindar dari suntikan etilon glikol, fenol, formaldehid, alumunium atau raksa. Tetapi FluMist memiliki risiko lain. Jika vaksin suntik mengandung virus mati, FluMist mengandung virus hidup yang dicairkan yang dapat menimbulkan risiko pada orang yang memiliki imunitas lemas. Mereka cenderung terserang flu.

PENYAKIT BUATAN MANUSIA
Vaksin dapat menimbulkan penyakit karena dapat menekan fungsi imun, menyumbat nodus limpa dan menyebabkan tubuh tidak mengenali selnya sendiri (awal penyakit Autoimun).
Bagaimana masalah ini muncul? Pertama, penyakit hanya terjadi jika tubuh membiarkan kuman berubah dan berkembang biak akibat perubahan kondisi tubuh. Kondisi yang asam menyebabkan pathogen dapat berkembang biak, sebaliknya jika kondisinya basa dan kaya oksigen dapat mencegah kuman penyakit berkembang biak. Kuman dapat memunculkan penyakit jika berada dalam lingkungan yang sesuai untuk berkembangbiak.

Kedua, makanan yang tidak seimbang. Fungsi imun yang lemah dan banyaknya racun mempermudah perkembangbiakkan kuman pathogen. Makanan yang seimbang sangat penting untuk meningkatkan system imun, member oksigen pada sel, membuang racun akhirnya dapat mencegah perkembangbiakkan kuman pathogen.

Ketiga, tidak semua kuman berbahaya. Beberapa kuman bermanfaat yang hidup dalam usus kita. Mereka memberikan vitamin, memerangi bakteri berbahaya dan bahan-bahan beracun. Kuman yang bermanfaat melindungi kita dari kuman berbahaya. Kita akan jatuh sakit jika populasi kuman yang berbahaya melebihi populasi kuman yang bemanfaat.

Saat ini, program vaksinasi menyebabkan banyak sekali organism pathogen berkembangbiak didalam tubuh. Jonas Salk penemu vaksin polio mengatakan, semua kasus polio setelah tahun 1977 disebabkan oleh suntikan vaksin, bukan karena penyakit alami.

Penyebab utama mengapa vaksin merusak tubuh kita adalah karena vaksin tidak dikenalkan kepada tubuh secara alami ke dalam aliran darah kita. Pada kondisi normal kuman tidak langsung masuk ke dalam aliran darah tanpa melalui beberapa hambatan dan mekanisme imunologi untuk melemahkan dan membuangnya. Mekanisme itu adalah mukosa system pernafasan, limfosit, makrofag dan enzim perusak dalam tisu kita yang membantu menyingkirkan pathogen.

Jika penderita flu bersin di depan kita, kulit dan mukosa akan mencegah masuknya kuman itu. jika virus berhasil menembus mukosa, sel darah putih akan menyerang, membunuh dan menyingkirkannya. Dr. Ted H. Spence, DDS, ND, Ph.d/Dsc, MH. Dalam artikel “The Role of Man Illnes—Vaccines.”

Jika vaksinasi dihentikan
Peningkatan kebersihan dan sanitasi –tanpa vaksinasi- mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap penurunan kasus cacar dan hampir setiap penyakit menular. Seiring makin banyaknya Negara yang menyadari hakikat ini, terjadi peningkatan jumlah orang di dunia yang menolak kebijakan vaksinasi secara besar-besaran.
Dalam bukunya: Vaccination: 100 Years of Ortodox Research Shows that Vaccines Represent a Medical Assault on the Immune System, VieraScheibner, Ph.D, menjelaskan perkara berikut:
•Setiap tahun, 25.000 bayi Amerika mengalami kematian mendadak. Vaksinasi adalah penyebab terbesar kematian mendadak. Vaksinasi adalah penyebab terbesar kematian mendadak. Jepang telah meningkatkan usia penerima vaksin sehingga 2 tahun kemudian angka kematian mendadak turun drastis di Negara itu (Cherry, et al, 1988)
•Swedia menghentikan vaksinasi batuk rejan pada tahun1979 karena ternyata wabah penyakit ini terjadi pada anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi. Setelah itu penyakit ini bukan hanya menjadi penyakit ringan tanpa kasus kematian, bahkan usia terserang batuk rejan kembali normal. Hal ini secara nyata menunjukkan bahwa vaksin sebenarnya menyebarkan penyakit dalam komunitas usia yang paling mudah terserang.
•Pada tahun1975, Jerman menghentikan pewajiban vaksin pertussis, dan jumlah anak yang mengalami penyakit itu turun drastic. Pada tahun 2000 jumlahnya turun sampai 10%
Para Dokter dan Ilmuan Membantah Vaksinasi

Terdapat banyak bukti yang menunjukkan imunisasi terhadap anak lebih banyak merugikan dari pada manfaatnya (dr. J Anthony Morris, mantan Ketua Pengawas Vaksin, FDA AS)
Ancaman terbesar serangan penyakit anak-anak datang dari usaha pencegahan yang tidak efektif dan berbahaya melalui imunisasi besar-besaran (dr. R. Mendelson, penulis How to Raise A Health; Child In Spite Of Your Doctor dan Profesor Pediatrik)

Menurut penemuan kami, saat ini terdapat bukti yang cukup berkenaan tidak berfungsinya imunitas tubuh setelah adanya program vaksinasi. Bukti ini kami dapati ketika memenui tuntutan masyarakat agar penelitian dijalankan dengan kaidah alternative untuk mencegah serangan penyakit (dr. H. Butram dan dr. Hoffman dalam Vaccination and Immune Malfunction)

Semua vaksinasi berfungsi mengubah tiga situasi darah kepada cirri-ciri kanker dan leukemia… vaksin DO dapat menyebabkan kanker dan leukemia (Profesor Vincent, penggagas Bioeletronika)

Setiap vaksin mengandung bahan tertentu yang dapat menghasilkan reaksi yang cukup dalam pada sebagian orang… pada umumnya, terdapat banyak komplikasi karena vaksin dibandingkan manfaat yang didapatkan (Profesor George Dick Universitas London)
Data resmi menunjukkan vaksinasi berskala besar di AS gagal memberikan kemajuan yang signifikan dalam pencegahan penyakit yang seharusnya dapat ia lindungi (dr. A. Sabin, pengembang vaksin Polio Oral, dalam kuliahnya di hadapan dokter-dokter Italia di Piacenza, Itali, 7 Desember 1985)
Selain telah nyata banyak kasus kematian akibat program ini, terdapat juga bahaya jangka panjang yang hampir mustahil diukur dengan pasti… terdapat sejumlah bahaya dalam seluruh prosedur vaksin yang seharusnya mencegah penggunaan yang terlalu banyak atau tidak wajar (Sir Graham Wilson dalam The Hazards of Immunisation)

Dengan mengesampingkan fakta bahwa vaksin berpeluang besar tercemari virus binatang yang dapat menyebabkan penyakit serius pada masa depan. Kita harus mempertimbangkan apakah ada vaksin yang benar-benar berfungsi sebagaimana tujuan asalnya? (dr. W.C. Douglas dalam Cutting Edge, mei 1990)

Satu-satunya vaksin yang aman adalah tidak meng-gunakannya sama sekali (dr. James A.Shannon, Institute Kesehatan Nasional, AS)

Mengenai vaksin cacar:
Vaksinasi adalah produk kesalahan dan kebodohan yang tidak dirancang dengan baik. Ia seharusnya tidak mendapatkan tempat dari sisi kebersihan maupun kedokteran. Vaksinasi tidak ilmiah, keyakinan konyol yang membawa maut dan mengakibatkan kesengsaraan yang berkepanjangan. (Profesor, Chas Rauta, Universitas Perugia, Italia didalam New York Medical Journal)

Vaksinasi tidak melindungi, sebenarnya ia menyebabkan subjeknya lebih mudah terserang penyakit dengan melemahkan daya tahan alami dalam tubuh. Jutaan manusia mati akibat serangan menerima vaksinasi (dr. J.W. Hodge dalam The Vaccination Superstition)
Adalah konyol untuk menganggap anda boleh menyuntikkan nanah dari kulit korban cacar yang meninggal ke tubuh anak-anak kecil. Dan membayangkan hal itu dapat meningkatkan kesehatanya. Vaksinasi, termasuk semua bentuk imunisasi serum, jika dapat meningkatkan ketahanan alami terhadap penyakit dengan cara tiruan itu, saya akan memberikan tepuk tangan yang meriah, tetapi kita tidak akan mampu melakukannya (dr. William Howard Hay, dalam kuliah kepada Persatuan Medis Liberal, 25 Juni 1937)
Imunisasi terhadap cacar lebih berbahaya dari pada penyakit itu sendiri (Profesor Ari Zuckerman, WHO)

Berkaitan dengan Batuk Rejan:
Tidak diragukan lagi, di Inggris saja terdapat ratusan bayi sehat mengalami kerusakan otak yang sukar dipulihkan. Kehidupan mereka serta orang tua mereka hancur karenanya (Profesor Gordon Stewart, Universitas Glasgow, dalam Here Health, Maret 1980)
“Saya dan rekan-rekan menduga hampir 10.000 kematian SIDS di AS setiap tahun disebabkan oleh salah satu atau beberapa vaksin yang secara rutin diberikan kepada anak-anak. Vaksin pertussis kemungkinan besar menjadi penyebabnya, tetapi ini juga bisa disebabkan oleh satu atau beberapa vaksin lain.” (dr. R. Meldelson, Profesor Pediatrik dan Penulis How to Raise A Healthy Child in Spite of Your Doctor)

Tentang vaksin Polio:
Banyak yang menyatakan pendapat bahwa vaksin Polio Salk dan Sabil dari tisu ginjal monyet, bertanggung jawab secara langsung terhadap peningkatan leukemia di Negara ini (dr. Klenner, peneliti Polio, AS)

Tidak ada satupun vaksin yang telah dibuktikan keamanannya sebelum diberikan kepada ank-anak (Pakar bedah umum, Leonard Scheele di Konferensi AMA, AS 1955)
Vaksin virus hidup yang melawan influenza dan polio paralitik contohnya, mungkin dalam setiap keadaan menyebabkan penyakit yang seharusnya ia cegah (dr. Jonas Salk, pembuat vaksin Polio pertama, Science (Abstrak 4/4/77))

— >>> apa yang saya tulis hanya sebagian fakta yang ada, vaksin merupakan hal yang sangat urgen terkait nyawa dan kesehatan generasi penerus bangsa [bagaimana bisa generasi penerus bangsa ini belajar dengan baik untuk kemajuan bangsa jika fisiknya.. Letoy Boy.. Caleuy Man??? ], jika ternyata vaksin sudah terbukti hanya menjadikan tubuh manusia jadi rentan penyakit dan tergantung pada obat kimia, kenapa harus tetap digunakan? Jika tanpa vaksin kita bisa sehat dengan menjaga kualitas dan kuantitas makanan, sanitasi lingkungan, air dll, kenapa juga harus tetap menggunakan vaksin? jika saja saya anak medis, dengan senang hati saya akan ambil TA tentang vaksin… tapi sayangnya saya hanya bocah Manajemen Informatika..
oh iya tambahan sedikit, Ada sebuah buku yang cemerlang terkait kesehatan yang berjudul “Praktek Kedokteran Nabi” karya Ibu Qayyim Al-Jauziyah yang diterbitkan oleh Hikam Pustaka, dibuku tersebut dipaparkan bahwa:

“Prinsip dasar kedokteran Islam adalah berupaya memaksimalkan fungsi imunitas yang secara alami dikaruniakan Allah pada tubuh manusia. bila factor tersebut berfungsi dengan baik, otomatis tubuh akan terbebas dari penyakit. Terbukti! Kedokteran Islam telah berhasil menyembuhkan disaat kedokteran modern gagal mengatasinya. Prinsip dasar kedokteran nabi adalah penyembuhan bersandar pada wahyu Allah, dalam aplikasinya, bahan dasar yang dipergunakan sebagai sarana penyembuhan bersifat alami dan berjalan selaras dengan teori ilmiah yang tepat. Pengobatan yang dipaparkan dalam buku ini, disamping menggunakan factor kecerdasan manusia, juga mengambil petunjuk dari Al-qur’an dan Sunnah Rasullullah Saw.”
“sebagai seorang muslim, kita harus menghindari predikat sebagai orang yang memiliki peta dikantongnya tetapi tersesat dijalan. Al-qur’an dan Sunnah adalah peta panduan gerak manusia tak terkecuali dalam hal pengobatan. Maka akurasi pengobatan yang mendasar prakteknya pada pemahaman al-qur’an dan sunnah Rasulullah Saw telah diakui secara luas. Membaca buku ini seolah menghadirkan dokter ahli dirumah Anda, keahliannya bukan sekedar mengobati satu/dua penyakit didunia ini, pengobatan beliau menyeluruh dari dunia sampai akhirat.”

itulah kata-kata yang mempercantik buku ini dihalaman depan dan belakang hard covernya, ditoko buku biasa harga buku ini berkisar 80ribu perak, tapi pas di braga kemarin bisa dibeli dengan harga 40ribu perak....."

>>>!!<<